PANEKOEK GULUNG
Vla Vanila Keju



Setelah membuat crepe, saya mencoba membuat panekoek gulung atau pancake gulung atau lebih popular dengan dadar gulung. Kulitnya hampir sama dengan crepe bedanya cuma ada penambahan cocoa powder. Rencana pengen membuat panekoek hijau daun suji dan pandan. Daripada persediaan cocoa powder masih banyak, lebih baik digunakan daripada menggunakan pewarna. Saya teringat resep waktu saya mengikuti demo chocolate THEYS dangan chef Ucu Sawitri, resep itu masih tersimpan rapi. Waktu itu saya sudah mencoba membuatnya dan hasilnya memang lezat. Ini kedua kali saya membuat setelah sekian lama dan baru ini  saya mempunyai kesempatan untuk posting di blog.
Panekoek atau bahasa Belanda pannekoek adalah kue dadar yang terbuat dari terigu, telur ayam, gula dan susu. Bahan-bahan dicampur dengan air/susu/santan membentuk adonan kental yang digoreng diatas wajan dadar yang diolesi sedikit minyak. Biasanya adonan dicampur dengan bahan pengembang, baking powder, soda kue, ragi, bir atau kocokan putih telur.
Di seluruh dunia terdapat berbagai macam pannekoek, salah satunya di Indonesia terkenal dengan dadar gulung dengan berbagai macam isi. Dadar gulung tradisional biasanya menggunakan unti dan adonannya berwarna hijau daun pandan suji. Dengan adanya kreativitas dadar gulung banyak variasi warna dan isi.

Ceritanya keluarga saya kurang menyukai unti, so saya memilih membuat panekoek gulung isi vla vanilla keju. Isinya terinspirasi dari vla pudding kacang hijau tempo hari, yang rasanya enak banget tapi ada modif sedikit dari saya yaitu penambahan maizena dan kuning telur.

Sebenarnya membuat panekoek ini harus hati-hati dengan penggunaan telur, apabila sudah dingin kadang masih terasa bau telur. Penggunaan telur yang banyak harus kita imbangi dengan aroma pandan atau vanilla. Sehingga panekoek dengan wangi vanilla dan pandan terasa lezat dan sekali nyemil akan nyemil dan nyemil lagi.
Yang lebih kita perhatikan lagi penggunaan tepung terigu, lebih baik menggunakan tepung terigu protein sedang atau protein tinggi, menghindari panekoek yang kita bikin tetap terjaga kelembapannya tidak kering, sehingga mempermudahkan kita untuk menggulungnya karena lebih lentur. Untuk resep ini saya menggunakan tepung terigu protein tinggi dan tanpa baking powder. Resep asli menggunakan baking powder.

Panekoek Gulung
Sumber resep kulit dari Panekoek tumpuk Chef Ucu Sawitri

Bahan Kulit:
  • 150 gram tepung terigu
  • 25 gram cocoa powder
  • 1 sendok teh gula pasir
  • ½ sendok the baking powder (saya skip)
  • ¼ sendok teh garam
  •  2 butir kuning telur ayam
  • 400 ml susu cair
  • 5o gram butter cair
  • ¼ sendok teh vanilla ekstrak


Bahan isi:
  • 50 gram keju cheddar parut
  • 250 ml susu cair tawar
  • 25 gram gula pasir
  • 1 butir kuning telur ayam
  • 1/8 sendok the esense vanilla
  • 2 sendok makan tepung maizena


Cara membuat kulit:
  1. Aduk rata tepung terigu, cocoa powder,gula pasir dan garam. Sisihkan.
  2. Campur telur, susu cair,  Aduk rata.
  3. Tuang sedikit-sedikit ke dalam campuran tepung. Aduk rata. Masukkan butter cair lalu aduk hingga rata.
  4. Buat dadar di pan anti lengket. Sisihkan.
  5. Ambil selembar kulit dadar gulung. Isi dengan bahan vla. Lipat lalu gulung.
  6. Sajikan.


Cara membuat Isi:
  1. campur susu, keju, tepung maizena, gula pasir dan vanilla aduk rata. Masak sampai mendidih dan keju larut.
  2. Kocok lepas kuning telur, tambahkan 2 sendok makan campuran adonan maizena. Aduk rata. Masukkan kembali ke dalam adonan masak sampai meletup-letup dan mengental. Sisihkan.





Selamat mencoba dan menikmati d



PANEKOEK GULUNG
Vla Vanila Keju



Setelah membuat crepe, saya mencoba membuat panekoek gulung atau pancake gulung atau lebih popular dengan dadar gulung. Kulitnya hampir sama dengan crepe bedanya cuma ada penambahan cocoa powder. Rencana pengen membuat panekoek hijau daun suji dan pandan. Daripada persediaan cocoa powder masih banyak, lebih baik digunakan daripada menggunakan pewarna. Saya teringat resep waktu saya mengikuti demo chocolate THEYS dangan chef Ucu Sawitri, resep itu masih tersimpan rapi. Waktu itu saya sudah mencoba membuatnya dan hasilnya memang lezat. Ini kedua kali saya membuat setelah sekian lama dan baru ini  saya mempunyai kesempatan untuk posting di blog.
Panekoek atau bahasa Belanda pannekoek adalah kue dadar yang terbuat dari terigu, telur ayam, gula dan susu. Bahan-bahan dicampur dengan air/susu/santan membentuk adonan kental yang digoreng diatas wajan dadar yang diolesi sedikit minyak. Biasanya adonan dicampur dengan bahan pengembang, baking powder, soda kue, ragi, bir atau kocokan putih telur.
Di seluruh dunia terdapat berbagai macam pannekoek, salah satunya di Indonesia terkenal dengan dadar gulung dengan berbagai macam isi. Dadar gulung tradisional biasanya menggunakan unti dan adonannya berwarna hijau daun pandan suji. Dengan adanya kreativitas dadar gulung banyak variasi warna dan isi.

Ceritanya keluarga saya kurang menyukai unti, so saya memilih membuat panekoek gulung isi vla vanilla keju. Isinya terinspirasi dari vla pudding kacang hijau tempo hari, yang rasanya enak banget tapi ada modif sedikit dari saya yaitu penambahan maizena dan kuning telur.

Sebenarnya membuat panekoek ini harus hati-hati dengan penggunaan telur, apabila sudah dingin kadang masih terasa bau telur. Penggunaan telur yang banyak harus kita imbangi dengan aroma pandan atau vanilla. Sehingga panekoek dengan wangi vanilla dan pandan terasa lezat dan sekali nyemil akan nyemil dan nyemil lagi.
Yang lebih kita perhatikan lagi penggunaan tepung terigu, lebih baik menggunakan tepung terigu protein sedang atau protein tinggi, menghindari panekoek yang kita bikin tetap terjaga kelembapannya tidak kering, sehingga mempermudahkan kita untuk menggulungnya karena lebih lentur. Untuk resep ini saya menggunakan tepung terigu protein tinggi dan tanpa baking powder. Resep asli menggunakan baking powder.

Panekoek Gulung
Sumber resep kulit dari Panekoek tumpuk Chef Ucu Sawitri

Bahan Kulit:
  • 150 gram tepung terigu
  • 25 gram cocoa powder
  • 1 sendok teh gula pasir
  • ½ sendok the baking powder (saya skip)
  • ¼ sendok teh garam
  •  2 butir kuning telur ayam
  • 400 ml susu cair
  • 5o gram butter cair
  • ¼ sendok teh vanilla ekstrak


Bahan isi:
  • 50 gram keju cheddar parut
  • 250 ml susu cair tawar
  • 25 gram gula pasir
  • 1 butir kuning telur ayam
  • 1/8 sendok the esense vanilla
  • 2 sendok makan tepung maizena


Cara membuat kulit:
  1. Aduk rata tepung terigu, cocoa powder,gula pasir dan garam. Sisihkan.
  2. Campur telur, susu cair,  Aduk rata.
  3. Tuang sedikit-sedikit ke dalam campuran tepung. Aduk rata. Masukkan butter cair lalu aduk hingga rata.
  4. Buat dadar di pan anti lengket. Sisihkan.
  5. Ambil selembar kulit dadar gulung. Isi dengan bahan vla. Lipat lalu gulung.
  6. Sajikan.


Cara membuat Isi:
  1. campur susu, keju, tepung maizena, gula pasir dan vanilla aduk rata. Masak sampai mendidih dan keju larut.
  2. Kocok lepas kuning telur, tambahkan 2 sendok makan campuran adonan maizena. Aduk rata. Masukkan kembali ke dalam adonan masak sampai meletup-letup dan mengental. Sisihkan.





Selamat mencoba dan menikmati d



BROWNIES KLASIK


Sering sekali membuat brownies panggang tapi belum pernah saya posting resepnya. Biasanya saya membuat dengan resep keluarga, tapi setelah membaca resep di Majalah Sedap dengan penggunaan dua telur saja, menarik rasanya hihihii…lebih ekonomis ya dibandingkan yang biasa saya buat dengan empat telur lumayanlah untuk dicoba. Sisa telurnya bisa buat resep yang lain.


Teringat teman SMA dulu bu guru Ika Ratih Puruhita, penasaran dengan brownis. Tempo hari sempat curhat masalah brownies buatannya selalu mengembang dan gak bantat kenapa ya? Menurut saya, kemungkinan pengocokan telurnya terlalu lama sehingga mengembang dan pada akhirnya brownies ini teksturnya seperti cake, kemungkinan juga penggunaan coklatnya terlalu sedikit atau karena terlalu banyak telur atau…atau…hihihiii….ternyata banyak kemungkinan. Karena saya sendiri gak tahu resep brownies yang dibuat bu guru Ika, jadi serba kemungkinan penyebabnya.

Nah, ini brownies klasik panggang dengan resep yang simple. It’s so easy, karena cake ini cake bantat, yang penting harus sesuai resep ya. Saya membuatnya dengan almond panggang cincang, dengan taburan almond slice. O iya saya tambahin susu bubuk. Biasa suka sekali saya modifikasi.
Konon Brownies dibuat pertama kali di Amerika, asal muasalnya ada seorang chef yang membuat dengan campuran bahan-bahan yang tak sengaja dan ternyata bantat. Alhasil tak disangka ternyata cake bantat ini banyak penggemarnya. Ya iyalah bantat karena banyak coklat ha…ha…so pasti tetep yummy.

Saya biasanya menikmati brownies keesokan harinya, rasanya lebih mantap dari pada yang fresh from oven lebih kering. Ternyata brownies ini rasanya kering diluar chewy lembab di dalam, perpaduan coklat pekat dengan almond cincang terasa pas untuk teman cemilan. Paling suka klo membuat brownies dengan permukaan cakenya garing, mengkilat dan retak-retak sungguh menggoda, Kulityang retak-retak merupakan cirri khas brownie. Sering juga retakan ini tidak diperoleh karena campuran lelehan margarine dan coklat dicampurkan ke dalam adonan lain dalam keadaan masih panas. Brownies ini ketika digigit dan dikunyah ada sensasi krenyes kacang dengan rasa lembab karena coklatnya yang dominan. Brownies dengan sedikit telur tetap yummy.
Special buat temanku Ika Ratih Puruhita, ayo semangat membuat brownies, pasti bisa.


Brownies Klasik

Bahan:
100 gram margarine
200 gram dark cooking coklat, potong-potong
2 butir telur
120 gram gula pasir
40 gram tepung protein sedang
25 gram coklat bubuk
1/4 sendok teh baking powder (skip)
75 gram kacang mede sangria, cincang kasar (saya pake 55 gram almond panggang cincang)
20 gram susu bubuk (tambahan saya, resep asli tanpa susu bubuk)
15 gram almondslice, untuk taburan

Cara membuat:
Panaskan margarine. Matikan api.Tambahkan potongan dark cooking cocholate. Aduk sampai larut. Sisihkan dan biarkan mengental.
Kocok telur dan gula pasir 2 menit sampai rata asal kental.
Masukkan campuran margarine sedikit-sedikit sambil dikocok rata ( Saya aduk rata menggunakan spatula)
Tambahkan campuran tepung terigu, coklat bubuk sambil diayak dan dikocok perlahan (saya aduk rata). Masukkan kacang almond. Aduk rata.
Tuang di Loyang 30x10x4 cm (saya menggunakan Loyang 20x20x4 cm) yang dioles margarine dan  dialas kertas roti. Taburkan almond slice.
Oven dengan api bawah suhu 180 derajat celcius 30 menit sampai matang.

Catatan:
Versi saya sebelum membuat brownies lebih baik panaskan oven dengan api kecil ya, karena saya menggunakan oven tangkring. Tujuannya agar panasnya merata dan suhunya set. Setelah itu siapkan loyang terlebih dulu, kemudian bahan-bahan yang lain.

Selamat mencoba dan menikmati d


BROWNIES KLASIK


Sering sekali membuat brownies panggang tapi belum pernah saya posting resepnya. Biasanya saya membuat dengan resep keluarga, tapi setelah membaca resep di Majalah Sedap dengan penggunaan dua telur saja, menarik rasanya hihihii…lebih ekonomis ya dibandingkan yang biasa saya buat dengan empat telur lumayanlah untuk dicoba. Sisa telurnya bisa buat resep yang lain.


Teringat teman SMA dulu bu guru Ika Ratih Puruhita, penasaran dengan brownis. Tempo hari sempat curhat masalah brownies buatannya selalu mengembang dan gak bantat kenapa ya? Menurut saya, kemungkinan pengocokan telurnya terlalu lama sehingga mengembang dan pada akhirnya brownies ini teksturnya seperti cake, kemungkinan juga penggunaan coklatnya terlalu sedikit atau karena terlalu banyak telur atau…atau…hihihiii….ternyata banyak kemungkinan. Karena saya sendiri gak tahu resep brownies yang dibuat bu guru Ika, jadi serba kemungkinan penyebabnya.

Nah, ini brownies klasik panggang dengan resep yang simple. It’s so easy, karena cake ini cake bantat, yang penting harus sesuai resep ya. Saya membuatnya dengan almond panggang cincang, dengan taburan almond slice. O iya saya tambahin susu bubuk. Biasa suka sekali saya modifikasi.
Konon Brownies dibuat pertama kali di Amerika, asal muasalnya ada seorang chef yang membuat dengan campuran bahan-bahan yang tak sengaja dan ternyata bantat. Alhasil tak disangka ternyata cake bantat ini banyak penggemarnya. Ya iyalah bantat karena banyak coklat ha…ha…so pasti tetep yummy.

Saya biasanya menikmati brownies keesokan harinya, rasanya lebih mantap dari pada yang fresh from oven lebih kering. Ternyata brownies ini rasanya kering diluar chewy lembab di dalam, perpaduan coklat pekat dengan almond cincang terasa pas untuk teman cemilan. Paling suka klo membuat brownies dengan permukaan cakenya garing, mengkilat dan retak-retak sungguh menggoda, Kulityang retak-retak merupakan cirri khas brownie. Sering juga retakan ini tidak diperoleh karena campuran lelehan margarine dan coklat dicampurkan ke dalam adonan lain dalam keadaan masih panas. Brownies ini ketika digigit dan dikunyah ada sensasi krenyes kacang dengan rasa lembab karena coklatnya yang dominan. Brownies dengan sedikit telur tetap yummy.
Special buat temanku Ika Ratih Puruhita, ayo semangat membuat brownies, pasti bisa.


Brownies Klasik

Bahan:
100 gram margarine
200 gram dark cooking coklat, potong-potong
2 butir telur
120 gram gula pasir
40 gram tepung protein sedang
25 gram coklat bubuk
1/4 sendok teh baking powder (skip)
75 gram kacang mede sangria, cincang kasar (saya pake 55 gram almond panggang cincang)
20 gram susu bubuk (tambahan saya, resep asli tanpa susu bubuk)
15 gram almondslice, untuk taburan

Cara membuat:
Panaskan margarine. Matikan api.Tambahkan potongan dark cooking cocholate. Aduk sampai larut. Sisihkan dan biarkan mengental.
Kocok telur dan gula pasir 2 menit sampai rata asal kental.
Masukkan campuran margarine sedikit-sedikit sambil dikocok rata ( Saya aduk rata menggunakan spatula)
Tambahkan campuran tepung terigu, coklat bubuk sambil diayak dan dikocok perlahan (saya aduk rata). Masukkan kacang almond. Aduk rata.
Tuang di Loyang 30x10x4 cm (saya menggunakan Loyang 20x20x4 cm) yang dioles margarine dan  dialas kertas roti. Taburkan almond slice.
Oven dengan api bawah suhu 180 derajat celcius 30 menit sampai matang.

Catatan:
Versi saya sebelum membuat brownies lebih baik panaskan oven dengan api kecil ya, karena saya menggunakan oven tangkring. Tujuannya agar panasnya merata dan suhunya set. Setelah itu siapkan loyang terlebih dulu, kemudian bahan-bahan yang lain.

Selamat mencoba dan menikmati d


CREPE MAIZENA


Sudah lama rasanya keinginan membuat crepe maizena tertunda, sekarang baru terwujud. Itupun setelah membuka dan membaca kembali majalah sedap edisi Januari 2013, teringat lagi. Setelah saya baca resep, adonan dasarnya hampir sama dengan adonan dadar gulung. Bedanya adonan dadar gulung biasanya menggunakan santan, crepe menggunakan susu. Resep saya modifikasi seperti biasa menyesuaikan stok yang ada di dapur. Untuk fillingnya resep asli menggunakan krim bubuk dan cocktail, saya menggunakan vla instan dan ditambah potongan buah mangga kweni masak pohon. Sebelumnya saya sudah hunting whipped cream bubuk di supermarket dan toko bahan kue terdekat ternyata stok kosong semua, wahhh gigit jari.

Saya tidak pernah menggunakan vla instan sebelumnya, karena ada stok pemberian dari ibu mertua, kudu dicoba dunk. Ternyata kurang pas di lidah saya mungkin karena terbiasa vla homemade kali ya. Lain kali harus mencoba lagi, dengan whipped cream tambah durian huaaa….jadilah pancake durian. Ah…lupakan durian untuk sementara, takut hipertensinya kumat hiks….nasib..nasib….

Sesuai dengan judulnya crepe maizena, so pasti bahan dasarnya maizena dengan campuran tepung terigu protein sedang sedikit. Selama ini belum pernah membuat crepe dengan maizena biasanya membuat dadar gulung menggunakan tepung terigu protein sedang atau protein tinggi. 

Menurut Majalah Sedap crepe dengan maizena mempunyai ciri khas dibanding dengan crepe yang dibuat dari tepung terigu:
  • Teksturnya lebih lentur
  • Hasilnya tidak selembap crepe yang dibuat dari tepung terigu
  • Permukaan crepe lebih mengkilat
  • Pori-pori crepe lebih halus dibanding crepe yang dibuat dengan tepung terigu.

Setelah membaca perbandingan tersebut saya penasaran dan harus mencoba. Ternyata penasaran saya belum berhasil kenapa? Karena stok tepung maizena saya tinggal 50 gram padahal dalam resep menggunakan 85 gram. Lagi-lagi menyesuaikan stok ternyata hasilnya kurang memuaskan. Masih terlalu tebal dan waktu digulung akhirnya ada yang sobek. Penggunaan olive oil saya ganti dengan canola oil. Pasti penasaran resepnya kan. Yuk kita eksekusi.



Crepe Maizena
 Resep: Majalah Sedap

Bahan Crepe:

85 gram maizena (saya menggunakan 50 gram )
15 gram tepung terigu protein sedang ( saya menggunakan 50 gram)
1 sendok the gula pasir
¼ sendok teh garam
1 butir telur ayam
300 ml susu cair
½ sendok makan olive oil ( saya menggunakan canola oil)
¼ sendok the pasta vanilla

Bahan isi:
50 gram krim bubuk, kocok dengan 100 ml air es (saya menggunakan 1 bungkus Vla instant cara membuat sesuai petunjuk kemasan)
150 gram fruit cocktail (saya ganti dengan 1 buah mangga kweni masak pohon dotong-potong dadu kecil)

Cara membuat:

Kulit, aduk rata maizena, tepung terigu, gula pasir dan garam. Sisihkan.
Campur telur, susu cair, olive oil dan pasta vanilla. Aduk rata.
Tuang sedikit-sedikit ke dalam campuran tepung. Aduk rata.
Buat dadar di pan anti lengket. Sisihkan.
Ambil selembar crepe. Isi dengan bahan isi. Lipat bentuk persegi panjang.
Sajikan dalam keadaan dingin


Selamat mencoba dan menikmati d


CREPE MAIZENA


Sudah lama rasanya keinginan membuat crepe maizena tertunda, sekarang baru terwujud. Itupun setelah membuka dan membaca kembali majalah sedap edisi Januari 2013, teringat lagi. Setelah saya baca resep, adonan dasarnya hampir sama dengan adonan dadar gulung. Bedanya adonan dadar gulung biasanya menggunakan santan, crepe menggunakan susu. Resep saya modifikasi seperti biasa menyesuaikan stok yang ada di dapur. Untuk fillingnya resep asli menggunakan krim bubuk dan cocktail, saya menggunakan vla instan dan ditambah potongan buah mangga kweni masak pohon. Sebelumnya saya sudah hunting whipped cream bubuk di supermarket dan toko bahan kue terdekat ternyata stok kosong semua, wahhh gigit jari.

Saya tidak pernah menggunakan vla instan sebelumnya, karena ada stok pemberian dari ibu mertua, kudu dicoba dunk. Ternyata kurang pas di lidah saya mungkin karena terbiasa vla homemade kali ya. Lain kali harus mencoba lagi, dengan whipped cream tambah durian huaaa….jadilah pancake durian. Ah…lupakan durian untuk sementara, takut hipertensinya kumat hiks….nasib..nasib….

Sesuai dengan judulnya crepe maizena, so pasti bahan dasarnya maizena dengan campuran tepung terigu protein sedang sedikit. Selama ini belum pernah membuat crepe dengan maizena biasanya membuat dadar gulung menggunakan tepung terigu protein sedang atau protein tinggi. 

Menurut Majalah Sedap crepe dengan maizena mempunyai ciri khas dibanding dengan crepe yang dibuat dari tepung terigu:
  • Teksturnya lebih lentur
  • Hasilnya tidak selembap crepe yang dibuat dari tepung terigu
  • Permukaan crepe lebih mengkilat
  • Pori-pori crepe lebih halus dibanding crepe yang dibuat dengan tepung terigu.

Setelah membaca perbandingan tersebut saya penasaran dan harus mencoba. Ternyata penasaran saya belum berhasil kenapa? Karena stok tepung maizena saya tinggal 50 gram padahal dalam resep menggunakan 85 gram. Lagi-lagi menyesuaikan stok ternyata hasilnya kurang memuaskan. Masih terlalu tebal dan waktu digulung akhirnya ada yang sobek. Penggunaan olive oil saya ganti dengan canola oil. Pasti penasaran resepnya kan. Yuk kita eksekusi.



Crepe Maizena
 Resep: Majalah Sedap

Bahan Crepe:

85 gram maizena (saya menggunakan 50 gram )
15 gram tepung terigu protein sedang ( saya menggunakan 50 gram)
1 sendok the gula pasir
¼ sendok teh garam
1 butir telur ayam
300 ml susu cair
½ sendok makan olive oil ( saya menggunakan canola oil)
¼ sendok the pasta vanilla

Bahan isi:
50 gram krim bubuk, kocok dengan 100 ml air es (saya menggunakan 1 bungkus Vla instant cara membuat sesuai petunjuk kemasan)
150 gram fruit cocktail (saya ganti dengan 1 buah mangga kweni masak pohon dotong-potong dadu kecil)

Cara membuat:

Kulit, aduk rata maizena, tepung terigu, gula pasir dan garam. Sisihkan.
Campur telur, susu cair, olive oil dan pasta vanilla. Aduk rata.
Tuang sedikit-sedikit ke dalam campuran tepung. Aduk rata.
Buat dadar di pan anti lengket. Sisihkan.
Ambil selembar crepe. Isi dengan bahan isi. Lipat bentuk persegi panjang.
Sajikan dalam keadaan dingin


Selamat mencoba dan menikmati d


MACHEREL ASAM PADEH



Hidangan Minang identik dengan rasa pedas, kaya lemak santan dan berminyak. Salah satu menu di resto minang yang saya suka adalah serba asam padeh terutama ikan, selain tanpa santan juga tanpa minyak dan rasanya pedas segar. Asam Padeh ini sebenarnya ada tambahan asam kandis, tapi kali ini saya ganti dengan tomat ha…ha…karena saya tidak punya persediaan.

Saya membuat menu ini dengan menggunakan ikan macherel, ikan favorit karena durinya gak terlalu banyak dan rasa daging ikannya gurih. Yang penting ikannya harus benar-benar fresh.  Asam padeh biasanya menggunakan ikan tongkol, tenggiri atau daging sapi. Pokoknya sesuai selera masing-masing dengan bumbu dan bahan yang berkualitas hasilnya pasti enak. Hati senang, perut kenyang he…he…Apalagi makannya dengan nasi hangat. Saya terbiasa dengan lalapan toge pendek sedikit menyimpang dengan menu minang ya, ahhh….yang penting sedap. 

Macherel Asam Padeh
 Ala Pawon Ayu

Bahan:

1 ekor ikan Macherel ukuran sedang.
2 sendok makan air jeruk nipis
Garam secukupnya
700 ml air
2 lembar daun salam
3 lembar daun jeruk
1 cm jahe
2 cm lengkuas, memarkan
1 batang serai, memarkan
10 cabe rawit merah dan hijau
Gula secukupnya

Bumbu yang dihaluskan:
1 buah tomat merah
5 cabe merah besar buang bijinya
5 butir bawang merah
2 siung bawang putih

Cara membuat:
Bersihkan ikan dan potong-potong sesuai selera.

Lumuri ikan dengan air jeruk nipis dan garam, biarkan selama 15 menit.
Rebus air bersama bumbu yang sudah dihaluskan, daun salam, daun jeruk, jahe, lengkuas dan batang serai. Aduk rata, sampai mendidih.
Masukkan ikan, masak dengan api kecil sampai ikan matang, bumbu meresap dan kuah mengental.
Tambahkan cabe rawit utuh. Masak sampai mendidih. Angkat. Sajikan.
 


Selamat mencoba dan menikmati d
MACHEREL ASAM PADEH



Hidangan Minang identik dengan rasa pedas, kaya lemak santan dan berminyak. Salah satu menu di resto minang yang saya suka adalah serba asam padeh terutama ikan, selain tanpa santan juga tanpa minyak dan rasanya pedas segar. Asam Padeh ini sebenarnya ada tambahan asam kandis, tapi kali ini saya ganti dengan tomat ha…ha…karena saya tidak punya persediaan.

Saya membuat menu ini dengan menggunakan ikan macherel, ikan favorit karena durinya gak terlalu banyak dan rasa daging ikannya gurih. Yang penting ikannya harus benar-benar fresh.  Asam padeh biasanya menggunakan ikan tongkol, tenggiri atau daging sapi. Pokoknya sesuai selera masing-masing dengan bumbu dan bahan yang berkualitas hasilnya pasti enak. Hati senang, perut kenyang he…he…Apalagi makannya dengan nasi hangat. Saya terbiasa dengan lalapan toge pendek sedikit menyimpang dengan menu minang ya, ahhh….yang penting sedap. 

Macherel Asam Padeh
 Ala Pawon Ayu

Bahan:

1 ekor ikan Macherel ukuran sedang.
2 sendok makan air jeruk nipis
Garam secukupnya
700 ml air
2 lembar daun salam
3 lembar daun jeruk
1 cm jahe
2 cm lengkuas, memarkan
1 batang serai, memarkan
10 cabe rawit merah dan hijau
Gula secukupnya

Bumbu yang dihaluskan:
1 buah tomat merah
5 cabe merah besar buang bijinya
5 butir bawang merah
2 siung bawang putih

Cara membuat:
Bersihkan ikan dan potong-potong sesuai selera.

Lumuri ikan dengan air jeruk nipis dan garam, biarkan selama 15 menit.
Rebus air bersama bumbu yang sudah dihaluskan, daun salam, daun jeruk, jahe, lengkuas dan batang serai. Aduk rata, sampai mendidih.
Masukkan ikan, masak dengan api kecil sampai ikan matang, bumbu meresap dan kuah mengental.
Tambahkan cabe rawit utuh. Masak sampai mendidih. Angkat. Sajikan.
 


Selamat mencoba dan menikmati d
CHURROS


Crunchynya mana tahan…….Basically menurut saya adonan sus yang digoreng. Sekilas asal usul churros atau churro adalah salah satu hidangan sarapan, kudapan ringan maupun hidangan penutup dari Spanyol yang sangat popular di Eropa. Sejarahnya Churros pertama kali dikonsumsi oleh para peternak domba di daerah-daerah pegunungan Spanyol. Penyajiannya dengan taburan gula kayu manis, dan sesuai dengan perkembangan zaman ternyata Churros dapat dinikmati dengan bermacam-macam saus cocolan dan bisa dinikmati dengan buah-buahan.

Apa salahnya kita mencoba bikin sendiri apalagi musim hujan perlu kudapan yang ringan, crunchy dan mudah membuatnya. Resep churros ini saya dapatkan dari salah satu member NCC Mbak Renna Rosdiani, terima kasih resepnya, hasilnya recommended untuk dicoba. Kebetulan kedatangan tamu special Mami mertua dengan adik ipar, setelah mencoba churros beliau suka banget. Komentar beliau enak, gurih cocok dengan segelas teh hangat apalagi musin hujan begini. Siap-siap bakalan bikin lagi di rumah Mami mertua he…he…Suami dan putri mungilku suka banget lho, klo ngegoreng churros hangat langsung ludes apalagi dicocol ganache coklat ck…ck…sungguh nikmat. Yuk nyobain hidangan ala western yang simple dengan rasa yang gurih, manis dan wangi kayu manis dijamin nagih.





Churros
 
Bahan A:
Air 150ml
Unsalted butter 55gr (saya pake margarine)
Gula pasir 1sdm
Garam 1/2sdt (skip)

Bahan B
Terigu 150gr (saya pake tepung terigu rendah protein)
Bpda 1/2sdt

Bahan C
Telur 2buah

Cara:
Rebus bahan A sampai mendidih,kecilkan api masukan bahan B dan sisihkan sampai hangat kuku. Masukan bahan C mikser hingga rata dan halus. Masukan piping bag dan gunakan spuit bintang. Goreng dengan metode deep frying hingga kecoklatan. Angkat dan tiriskan,taburi gula halus dan cinnamon bubuk






Selamat mencoba dan menikmati.


CHURROS


Crunchynya mana tahan…….Basically menurut saya adonan sus yang digoreng. Sekilas asal usul churros atau churro adalah salah satu hidangan sarapan, kudapan ringan maupun hidangan penutup dari Spanyol yang sangat popular di Eropa. Sejarahnya Churros pertama kali dikonsumsi oleh para peternak domba di daerah-daerah pegunungan Spanyol. Penyajiannya dengan taburan gula kayu manis, dan sesuai dengan perkembangan zaman ternyata Churros dapat dinikmati dengan bermacam-macam saus cocolan dan bisa dinikmati dengan buah-buahan.

Apa salahnya kita mencoba bikin sendiri apalagi musim hujan perlu kudapan yang ringan, crunchy dan mudah membuatnya. Resep churros ini saya dapatkan dari salah satu member NCC Mbak Renna Rosdiani, terima kasih resepnya, hasilnya recommended untuk dicoba. Kebetulan kedatangan tamu special Mami mertua dengan adik ipar, setelah mencoba churros beliau suka banget. Komentar beliau enak, gurih cocok dengan segelas teh hangat apalagi musin hujan begini. Siap-siap bakalan bikin lagi di rumah Mami mertua he…he…Suami dan putri mungilku suka banget lho, klo ngegoreng churros hangat langsung ludes apalagi dicocol ganache coklat ck…ck…sungguh nikmat. Yuk nyobain hidangan ala western yang simple dengan rasa yang gurih, manis dan wangi kayu manis dijamin nagih.





Churros
 
Bahan A:
Air 150ml
Unsalted butter 55gr (saya pake margarine)
Gula pasir 1sdm
Garam 1/2sdt (skip)

Bahan B
Terigu 150gr (saya pake tepung terigu rendah protein)
Bpda 1/2sdt

Bahan C
Telur 2buah

Cara:
Rebus bahan A sampai mendidih,kecilkan api masukan bahan B dan sisihkan sampai hangat kuku. Masukan bahan C mikser hingga rata dan halus. Masukan piping bag dan gunakan spuit bintang. Goreng dengan metode deep frying hingga kecoklatan. Angkat dan tiriskan,taburi gula halus dan cinnamon bubuk






Selamat mencoba dan menikmati.


Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]

Banyak di Baca