IKAN WADER GORENG



Pengen nangis rasanya, menggoreng dan menikmati ikan wader tepung ini. Rasanya Almarhum bapak saya masih ada hiks…hiks….ikan wader ini salah satu kesukaan bapak, apalagi makannya dengan sambal terasi, nasi hangat dan lalap, lengkap nikmatnya.
Kriukkkk…nyam…nyam….hanya satu bungkus plastik ikan wader yang saya dapatkan di yu sayur ha..ha…masih kurang. Di pasar belum tentu ada ikan wader, kalau ada tukang sayur bawa wader so pasti saya beli dan digoreng renyah lalu masuk toples. Selain buat lauk juga bisa jadi camilan. Ikan wader bisa diganti dengan ikan mas balita, rasanya gurih juga. Membuatnya cepat dan mudah.


Ikan Wader Goreng

Bahan :
  • 500 gram ikan wader
  • 200 gram tepung beras
  • Minyak untuk menggoreng

Bumbu haluskan:
  • 4 siung bawang putih
  • 1 sendok teh Ketumbar
  • 1 ruas Kunyit
  • 2 ruas jahe
  • Garam secukupnya

Cara membuat:
  1. Cuci bersih ikan wader, tiriskan.
  2. Campurkan bumbu halus dengan ikan wader, sampai merata.
  3. Diamkan agar bumbu menyerap. Tiriskan ikan.
  4. Siapkan tepung beras lalu balut ikan dengan tepung beras.
  5. Goreng ikan sampai kering. Tiriskan.
  6. Simpan di toples dan siap disajikan.



Selamat mencoba dan menikmati d

IKAN WADER GORENG



Pengen nangis rasanya, menggoreng dan menikmati ikan wader tepung ini. Rasanya Almarhum bapak saya masih ada hiks…hiks….ikan wader ini salah satu kesukaan bapak, apalagi makannya dengan sambal terasi, nasi hangat dan lalap, lengkap nikmatnya.
Kriukkkk…nyam…nyam….hanya satu bungkus plastik ikan wader yang saya dapatkan di yu sayur ha..ha…masih kurang. Di pasar belum tentu ada ikan wader, kalau ada tukang sayur bawa wader so pasti saya beli dan digoreng renyah lalu masuk toples. Selain buat lauk juga bisa jadi camilan. Ikan wader bisa diganti dengan ikan mas balita, rasanya gurih juga. Membuatnya cepat dan mudah.


Ikan Wader Goreng

Bahan :
  • 500 gram ikan wader
  • 200 gram tepung beras
  • Minyak untuk menggoreng

Bumbu haluskan:
  • 4 siung bawang putih
  • 1 sendok teh Ketumbar
  • 1 ruas Kunyit
  • 2 ruas jahe
  • Garam secukupnya

Cara membuat:
  1. Cuci bersih ikan wader, tiriskan.
  2. Campurkan bumbu halus dengan ikan wader, sampai merata.
  3. Diamkan agar bumbu menyerap. Tiriskan ikan.
  4. Siapkan tepung beras lalu balut ikan dengan tepung beras.
  5. Goreng ikan sampai kering. Tiriskan.
  6. Simpan di toples dan siap disajikan.



Selamat mencoba dan menikmati d

SENTILING LAPIS



Singkong parut tiap bulan selalu ada di freezer saya, karena keluarga kecil saya penggemar singkong. Setiap saat bisa dibuat jajanan apa saja yang saya inginkan. Sebenarnya sudah pernah membuat sentiling tapi baru ini posting di blog.

Resep sentiling ini saya ambil dari tabloid Saji dengan resep yang menyesuaikan dengan stok bahan yang ada. Sebenarnya  di resep jumlah singkong parut 500 gram dan ternyata saya punya stok 800 gram daripada sisa 300 gram lebih baik dibuat sentiling semua.

Biasanya almarhum ibu saya membuat sentiling dengan santan, kali ini saya tanpa santan karena sudah ada taburan kelapa parut, menurut saya tetap gurih. Perpaduan parutan singkong dengan agar-agar bubuk membuat sensasi kenyal khas sentiling dengan kelegitan yang pas dan aroma wangi pandan vanili. Sungguh kudapan tradisional yang benar-benar menggoda dan tak pernah membosankan, justru selalu membuat kangen penikmatnya. Yang ingin membuat sentiling, kelegitannya bisa disesuaikan dengan selera masing-masing ya.





Sentiling Lapis

Bahan :
  • 800 gram singkong parut, diperas sedikit airnya 40 ml.
  • 80 ml air
  • 145 gram gula pasir
  • 1 sendok teh agar-agar bubuk
  • ½ sendok teh vanili
  • ½ sendok teh garam
  • 1 tetes pewarna hijau
  • 1 tetes pewarna merah
  • 1 tetes pewarna kuning

Bahan taburan (kukus 15menit):
  • 200 gram kelapa parut kasar
  • ¼ sendok teh garam
  • 1 lembar daun pandan

Cara membuat:
  1. Aduk rata singkong, air, gula pasir, agar-agar bubuk, vanili dan garam.
  2. Bagi 3 adonan. Satu bagian tambahkan pewarna hijau, aduk rata. Satu bagian tambahkan pewarna merah muda, aduk rata. Satu bagian tambahkan pewarna kuning, aduk rata.
  3. Tuang adonan hijau di loyang 22x10x6cm yang dialas plastik. Ratakan. Tuang adonan merah muda. Ratakan. Tuang adonan kuning. Ratakan. Kukus 60 menit sampai matang.
  4. Potong-potong dan gulingkan di bahan taburan.
  5. Sajikan.

Selamat mencoba dan menikmati d


SENTILING LAPIS



Singkong parut tiap bulan selalu ada di freezer saya, karena keluarga kecil saya penggemar singkong. Setiap saat bisa dibuat jajanan apa saja yang saya inginkan. Sebenarnya sudah pernah membuat sentiling tapi baru ini posting di blog.

Resep sentiling ini saya ambil dari tabloid Saji dengan resep yang menyesuaikan dengan stok bahan yang ada. Sebenarnya  di resep jumlah singkong parut 500 gram dan ternyata saya punya stok 800 gram daripada sisa 300 gram lebih baik dibuat sentiling semua.

Biasanya almarhum ibu saya membuat sentiling dengan santan, kali ini saya tanpa santan karena sudah ada taburan kelapa parut, menurut saya tetap gurih. Perpaduan parutan singkong dengan agar-agar bubuk membuat sensasi kenyal khas sentiling dengan kelegitan yang pas dan aroma wangi pandan vanili. Sungguh kudapan tradisional yang benar-benar menggoda dan tak pernah membosankan, justru selalu membuat kangen penikmatnya. Yang ingin membuat sentiling, kelegitannya bisa disesuaikan dengan selera masing-masing ya.





Sentiling Lapis

Bahan :
  • 800 gram singkong parut, diperas sedikit airnya 40 ml.
  • 80 ml air
  • 145 gram gula pasir
  • 1 sendok teh agar-agar bubuk
  • ½ sendok teh vanili
  • ½ sendok teh garam
  • 1 tetes pewarna hijau
  • 1 tetes pewarna merah
  • 1 tetes pewarna kuning

Bahan taburan (kukus 15menit):
  • 200 gram kelapa parut kasar
  • ¼ sendok teh garam
  • 1 lembar daun pandan

Cara membuat:
  1. Aduk rata singkong, air, gula pasir, agar-agar bubuk, vanili dan garam.
  2. Bagi 3 adonan. Satu bagian tambahkan pewarna hijau, aduk rata. Satu bagian tambahkan pewarna merah muda, aduk rata. Satu bagian tambahkan pewarna kuning, aduk rata.
  3. Tuang adonan hijau di loyang 22x10x6cm yang dialas plastik. Ratakan. Tuang adonan merah muda. Ratakan. Tuang adonan kuning. Ratakan. Kukus 60 menit sampai matang.
  4. Potong-potong dan gulingkan di bahan taburan.
  5. Sajikan.

Selamat mencoba dan menikmati d


 NAGASARI

Tak terasa Nok Ness sudah satu setengah tahun, waktunya imunisasi pediacel yang keempat. Yuk, kita ke RSIA Permata Cibubur ya nok? Alhamdulillah dapat nomor antrian dua, biasanya selalu dapat nomor antrian antara 10-15. Setelah pulang imunisasi saya mampir kios seberang rumah sakit, tergoda melihat pisang tanduk yang yang bohay dan tua.
Sampai rumah nok ness tertidur, waktunya membuat cemilan. Pilihan saya membuat nagasari. Daun pisang sudah saya siapkan sebelumnya, untuk menghindari daun pisang yang mudah sobek dengan menjemurnya sebentar sampai agak layu lalu siapkan potongan-potongan daun pisang sesuai ukuran untuk nagasari. Bersihkan potongan-potongan daun pisang dengan lap basah, daun pisang siap untuk membungkus adonan apa saja atau simpan untuk esok harinya.

Nagasarinya uenakkkk kata ayah, hihihi…senangnya, nok ness suka sekali makan nagasari, enak karena pisangnya juga benar-benar matang. Satu resep menjadi dua puluh bungkus, saya mencoba menyimpan empat bungkus untuk esok hari ternyata masih enak. Saya ingat ibu saya sering membuat nagasari dan buatan beliau menjadi favorit keluarga besar saya. Beliau selalu membuat nagasari dengan campuran maizena, berhubung stok maizena tinggal sedikit hanya ada stok tepung hunkwe dan sagu. Akhirnya nagasari saya buat dengan campuran kedua tepung tersebut, hasilnya agak kenyal dan rasanya menurut saya lebih enak daripada menggunakan tepung beras saja. Tapi semua kembali ke selera masing-masing ya.
Sumber resep dari majalah Sedap Pemula dan saya modifikasi sedikit. Stok bahan-bahan yang lain sudah siap semua, langsung deh membuat Nagasari dengan resep dibawah ini.


Nagasari ( Kue Pisang)
Untuk 20 buah

Bahan:
  • 2 buah pisang tanduk, iris bulat menjadi 20.
  • 150 gram tepung beras
  • 150 gram gula pasir
  • 650 ml santan dari ½ butir kelapa
  • ½ sendok teh garam
  • 1/8 sendok teh vanili bubuk
  • 2 lembar daun pandan, simpulkan
  • 25 gram tepung hunkwe
  • 25 gram tepung sagu
  • Daun pisang untuk membungkus

Cara membuat:
  1. Larutkan tepung sagu dan tepung hunkwe dengan 200 ml santan, sisihkan.
  2. Larutkan tepung beras, gula pasir, garam dan vanili bubuk di dalam 450 ml santan. Masak bersama pandan sambil diaduk sampai kalis.
  3. Masukkan larutan tepung sagu dan hunkwe. Aduk sampai licin dan berminyak.
  4. Ambil daun pisang, letakkan satu iris daun pandan.
  5. Letakkan adonan. Letakkan satu iris pisang. Tutup dengan adonan.
  6. Bungkus dengan daun pisang.
  7. Kukus 45 menit dengan api sedang sampai matang. Sajikan.


Selamat mencoba dan menikmati d

 NAGASARI

Tak terasa Nok Ness sudah satu setengah tahun, waktunya imunisasi pediacel yang keempat. Yuk, kita ke RSIA Permata Cibubur ya nok? Alhamdulillah dapat nomor antrian dua, biasanya selalu dapat nomor antrian antara 10-15. Setelah pulang imunisasi saya mampir kios seberang rumah sakit, tergoda melihat pisang tanduk yang yang bohay dan tua.
Sampai rumah nok ness tertidur, waktunya membuat cemilan. Pilihan saya membuat nagasari. Daun pisang sudah saya siapkan sebelumnya, untuk menghindari daun pisang yang mudah sobek dengan menjemurnya sebentar sampai agak layu lalu siapkan potongan-potongan daun pisang sesuai ukuran untuk nagasari. Bersihkan potongan-potongan daun pisang dengan lap basah, daun pisang siap untuk membungkus adonan apa saja atau simpan untuk esok harinya.

Nagasarinya uenakkkk kata ayah, hihihi…senangnya, nok ness suka sekali makan nagasari, enak karena pisangnya juga benar-benar matang. Satu resep menjadi dua puluh bungkus, saya mencoba menyimpan empat bungkus untuk esok hari ternyata masih enak. Saya ingat ibu saya sering membuat nagasari dan buatan beliau menjadi favorit keluarga besar saya. Beliau selalu membuat nagasari dengan campuran maizena, berhubung stok maizena tinggal sedikit hanya ada stok tepung hunkwe dan sagu. Akhirnya nagasari saya buat dengan campuran kedua tepung tersebut, hasilnya agak kenyal dan rasanya menurut saya lebih enak daripada menggunakan tepung beras saja. Tapi semua kembali ke selera masing-masing ya.
Sumber resep dari majalah Sedap Pemula dan saya modifikasi sedikit. Stok bahan-bahan yang lain sudah siap semua, langsung deh membuat Nagasari dengan resep dibawah ini.


Nagasari ( Kue Pisang)
Untuk 20 buah

Bahan:
  • 2 buah pisang tanduk, iris bulat menjadi 20.
  • 150 gram tepung beras
  • 150 gram gula pasir
  • 650 ml santan dari ½ butir kelapa
  • ½ sendok teh garam
  • 1/8 sendok teh vanili bubuk
  • 2 lembar daun pandan, simpulkan
  • 25 gram tepung hunkwe
  • 25 gram tepung sagu
  • Daun pisang untuk membungkus

Cara membuat:
  1. Larutkan tepung sagu dan tepung hunkwe dengan 200 ml santan, sisihkan.
  2. Larutkan tepung beras, gula pasir, garam dan vanili bubuk di dalam 450 ml santan. Masak bersama pandan sambil diaduk sampai kalis.
  3. Masukkan larutan tepung sagu dan hunkwe. Aduk sampai licin dan berminyak.
  4. Ambil daun pisang, letakkan satu iris daun pandan.
  5. Letakkan adonan. Letakkan satu iris pisang. Tutup dengan adonan.
  6. Bungkus dengan daun pisang.
  7. Kukus 45 menit dengan api sedang sampai matang. Sajikan.


Selamat mencoba dan menikmati d

CUPCAKES MANGGA

Bulan Desember bulan penutup tahun bersamaan dengan musim buah mangga, dimana-mana harum mangga menggoda sekali, di pinggir-pinggir jalan pedagang buah dengan tumpukan berbagai jenis mangga, semua pasti tergoda ingin membelinya. Begitu pula dengan saya rasanya ingin memborong buah mangga. Teringat apa kata ibu mertua, weekend kita mau panen mangga dan akhirnya niat membeli pun batal. Tiba waktunya panen mangga pohonnya adik ipar, wow…wow….harum mangga manalagi membuat saya tak sabar ingin mengupas dan melahapnya. Nok Ness pun suka melahap mangga manalagi, kalau masak rasanya manis sekali serasa madu.


Pulang ke rumah bawa sekantong mangga manalagi sampai bosan kalau dimakan begitu saja. Terpikir untuk membuat cake dari mangga, setelah melihat setumpuk cup kecil warna merah berbintik putih. Saya putuskan membuat cupcakes mangga, penasaran dengan rasanya. Cupcakes tanpa topping memang sengaja padahal masih ada ganache putih di freezer tapi memang pingin merasakan  yang polos, agar terasa rasa aslinya. Ternyata Nok Ness doyan padahal menurut saya agak lengket rasanya enak, legit tapi rasa mangganya samar-samar dan harum mangganya sudah tercampur dengan aroma bubuk spekoek. Lain waktu kudu mencoba lagi dengan mengurangi pure mangga.  O iya, ternyata ngovennya kurang lama jadi waktu cakenya saya keluarin dari oven atasnya agak turun. Kemungkinan mangga banyak mengandung air, jadi pemanggangannya perlu diperhatikan. Langsung ke resepnya saja ya.


Cupcakes Mangga

Bahan-bahan:
  • 240 gram pure mangga manalagi
  • 200 gram gula pasir
  • 100 gram telur ayam ( 2 butir )
  • 240 gram tepung terigu
  • ¼ sendok teh baking powder
  • ¼ sendok teh bumbu spekoek
  • 80 ml susu cair
  • 56 ml minyak sayur
Cara membuat:
  1. Kocok pure mangga dan gula dengan kecepatan tinggi hingga gulanya menjadi halus setelah rata masukkan telur ayam tanpa mengurangi kecepatan asal tercampur rata tidak sampai mengembang dan kental.
  2. Setelah itu dengan kecepatan rendah masukan tepung terigu yang sudah di campur dengan baking powder dan bumbu spekuk ke dalam campuran pisang. Setelah itu masukan susu cair sedikit demi sedikit aduk balik dengan spatula dan setelah tercampur baru masukan minyak sayur aduk balik dengan spatula sampai rata.Tuang ke dalam cup yang sudah disiapkan sebelumnya.
  3. Oven cupcake 150 derajat selama kurang lebih 1 jam atau sampai matang.
  4. Siap dihias dengan aneka topping atau langsung sajikan.



Selamat mencoba dan menikmati 
CUPCAKES MANGGA

Bulan Desember bulan penutup tahun bersamaan dengan musim buah mangga, dimana-mana harum mangga menggoda sekali, di pinggir-pinggir jalan pedagang buah dengan tumpukan berbagai jenis mangga, semua pasti tergoda ingin membelinya. Begitu pula dengan saya rasanya ingin memborong buah mangga. Teringat apa kata ibu mertua, weekend kita mau panen mangga dan akhirnya niat membeli pun batal. Tiba waktunya panen mangga pohonnya adik ipar, wow…wow….harum mangga manalagi membuat saya tak sabar ingin mengupas dan melahapnya. Nok Ness pun suka melahap mangga manalagi, kalau masak rasanya manis sekali serasa madu.


Pulang ke rumah bawa sekantong mangga manalagi sampai bosan kalau dimakan begitu saja. Terpikir untuk membuat cake dari mangga, setelah melihat setumpuk cup kecil warna merah berbintik putih. Saya putuskan membuat cupcakes mangga, penasaran dengan rasanya. Cupcakes tanpa topping memang sengaja padahal masih ada ganache putih di freezer tapi memang pingin merasakan  yang polos, agar terasa rasa aslinya. Ternyata Nok Ness doyan padahal menurut saya agak lengket rasanya enak, legit tapi rasa mangganya samar-samar dan harum mangganya sudah tercampur dengan aroma bubuk spekoek. Lain waktu kudu mencoba lagi dengan mengurangi pure mangga.  O iya, ternyata ngovennya kurang lama jadi waktu cakenya saya keluarin dari oven atasnya agak turun. Kemungkinan mangga banyak mengandung air, jadi pemanggangannya perlu diperhatikan. Langsung ke resepnya saja ya.


Cupcakes Mangga

Bahan-bahan:
  • 240 gram pure mangga manalagi
  • 200 gram gula pasir
  • 100 gram telur ayam ( 2 butir )
  • 240 gram tepung terigu
  • ¼ sendok teh baking powder
  • ¼ sendok teh bumbu spekoek
  • 80 ml susu cair
  • 56 ml minyak sayur
Cara membuat:
  1. Kocok pure mangga dan gula dengan kecepatan tinggi hingga gulanya menjadi halus setelah rata masukkan telur ayam tanpa mengurangi kecepatan asal tercampur rata tidak sampai mengembang dan kental.
  2. Setelah itu dengan kecepatan rendah masukan tepung terigu yang sudah di campur dengan baking powder dan bumbu spekuk ke dalam campuran pisang. Setelah itu masukan susu cair sedikit demi sedikit aduk balik dengan spatula dan setelah tercampur baru masukan minyak sayur aduk balik dengan spatula sampai rata.Tuang ke dalam cup yang sudah disiapkan sebelumnya.
  3. Oven cupcake 150 derajat selama kurang lebih 1 jam atau sampai matang.
  4. Siap dihias dengan aneka topping atau langsung sajikan.



Selamat mencoba dan menikmati 
PUDDING LAPIS NANGKA


Pudding merupakan dessert yang sangat favorit, tak pernah bosan membuat pudding karena pudding bisa kita buat beraneka ragam bentuk, tampilan dan rasa sesuai selera kita. Pudding yang gurih atau pudding yang manis, dan pudding segar pun menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi hidangan penutup. Resep pudding kali ini menggunakan nangka yang dipotong dadu dengan berlapis susu, sungguh menyegarkan tidak peduli cuaca mendung tetap enak untuk santapan sepanjang hari. Wangi buah nangka membuat pudding ini sangat menggoda tentu saja menggiurkan apalagi dengan lapisan susu membuat tampilannya lebih menarik dan cantik.

Resep pudding ini hasil otak-atik sendiri tapi sebenarnya keluarga besar saya sering sekali membuat pudding ini apalagi tante saya, biasanya hanya dua lapis tapi lain halnya dengan saya pengennya empat lapis, agar nampak  lebih cantik. Resep seperti halnya pudding simple yang lain hanya kudu telaten melapisnya saja. Setelah lapisan pertama berlangit belum terlalu keras, setengah beku baru kita tuang lapisan kedua dengan bantuan sendok sayur secara perlahan jangan sampai bocor, begitu juga dengan lapisan berikutnya dengan menuang adonan agar bening yang ditabur nangka secara bergantian. Lebih lengkapnya yuk kita simak resepnya.






Pudding Lapis Nangka

Bahan Lapisan I:
  • 600 ml air
  • 3 sachet susu kental manis
  • 50 gram gula pasir
  • 1/4 sendok teh garam
  • ½ bungkus agar-agar bubuk putih (40 gram)

 Bahan lapisan II:
  • 5 mata nangka yang sedang, potong dadu
  • 120 gram gula pasir
  • 800 ml air
  • 1 bungkus agar-agar bubuk warna hijau

Cara membuat:
  1. Lapisan I : Larutkan susu kental manis dan air, tambahkan gula pasir dan agar-agar bubuk, aduk rata.
  2. Rebus sambil diaduk sampai mendidih. Masukkan garam, aduk rata.
  3. Bagi rebusan menjadi dua bagian.
  4. Tuang sebagian pudding ke dalam Loyang 20x20x7 cm. Biarkan setengah beku.
  5. Lapisan II : Larutkan agar-agar bubuk, gula pasir dengan air. Aduk rata. Rebus sampai mendidih.
  6. Bagi adonan menjadi dua bagian. Tuang sebagian diatas pudding lapisan satu, tabur dengan setengah bagian nangka. Biarkan setengah membeku.
  7. Panaskan sisa adonan pudding lapisan I, Tuang diatas lapisan kedua. Biarkan setengah membeku.
  8. Begitu juga dengan lapisan keempat, panaskan sisa adonan lapisan II. Tuang diatas lapisan ketiga.
  9. Tabur dengan sisa nangka.
  10. Bekukan di dalam lemari pendingin. Potong-potong. Sajikan.



Selamat mencoba dan menikmati 
PUDDING LAPIS NANGKA


Pudding merupakan dessert yang sangat favorit, tak pernah bosan membuat pudding karena pudding bisa kita buat beraneka ragam bentuk, tampilan dan rasa sesuai selera kita. Pudding yang gurih atau pudding yang manis, dan pudding segar pun menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi hidangan penutup. Resep pudding kali ini menggunakan nangka yang dipotong dadu dengan berlapis susu, sungguh menyegarkan tidak peduli cuaca mendung tetap enak untuk santapan sepanjang hari. Wangi buah nangka membuat pudding ini sangat menggoda tentu saja menggiurkan apalagi dengan lapisan susu membuat tampilannya lebih menarik dan cantik.

Resep pudding ini hasil otak-atik sendiri tapi sebenarnya keluarga besar saya sering sekali membuat pudding ini apalagi tante saya, biasanya hanya dua lapis tapi lain halnya dengan saya pengennya empat lapis, agar nampak  lebih cantik. Resep seperti halnya pudding simple yang lain hanya kudu telaten melapisnya saja. Setelah lapisan pertama berlangit belum terlalu keras, setengah beku baru kita tuang lapisan kedua dengan bantuan sendok sayur secara perlahan jangan sampai bocor, begitu juga dengan lapisan berikutnya dengan menuang adonan agar bening yang ditabur nangka secara bergantian. Lebih lengkapnya yuk kita simak resepnya.






Pudding Lapis Nangka

Bahan Lapisan I:
  • 600 ml air
  • 3 sachet susu kental manis
  • 50 gram gula pasir
  • 1/4 sendok teh garam
  • ½ bungkus agar-agar bubuk putih (40 gram)

 Bahan lapisan II:
  • 5 mata nangka yang sedang, potong dadu
  • 120 gram gula pasir
  • 800 ml air
  • 1 bungkus agar-agar bubuk warna hijau

Cara membuat:
  1. Lapisan I : Larutkan susu kental manis dan air, tambahkan gula pasir dan agar-agar bubuk, aduk rata.
  2. Rebus sambil diaduk sampai mendidih. Masukkan garam, aduk rata.
  3. Bagi rebusan menjadi dua bagian.
  4. Tuang sebagian pudding ke dalam Loyang 20x20x7 cm. Biarkan setengah beku.
  5. Lapisan II : Larutkan agar-agar bubuk, gula pasir dengan air. Aduk rata. Rebus sampai mendidih.
  6. Bagi adonan menjadi dua bagian. Tuang sebagian diatas pudding lapisan satu, tabur dengan setengah bagian nangka. Biarkan setengah membeku.
  7. Panaskan sisa adonan pudding lapisan I, Tuang diatas lapisan kedua. Biarkan setengah membeku.
  8. Begitu juga dengan lapisan keempat, panaskan sisa adonan lapisan II. Tuang diatas lapisan ketiga.
  9. Tabur dengan sisa nangka.
  10. Bekukan di dalam lemari pendingin. Potong-potong. Sajikan.



Selamat mencoba dan menikmati 
LEPET PISANG


Aroma buah pisang mempertinggi cita rasa kue dan kue pun terasa lembut. Pisang merupakan buah favorit banyak orang, sehingga banyak sekali pisang diolah menjadi berbagai kudapan bukan hanya cake saja. Pisang juga bisa diolah menjadi roti, crepe, pastry, snack, pai, pudding, pancake, kue tradisional bahkan sampai kue kering.

Buah pisang mengandung banyak vitamin dan mineral. Sebaiknya menyimpan pisang digantung dalam keadaan suhu ruang dan jangan disimpan didalam lemari pendingin karena pisang mengandung gas tinggi dan kulit pisang lebih mudah menghitam dan bonyok.


Ada beberapa jenis pisang yang bisa diolah menjadi kudapan ataupun langsung di konsumsi, antara lain:

Pisang Ambon
  • Kulitnya halus. Warnanya berubah menjadi kuning jika matang.
  • Daging buah berwarna agak krem dan mempunyai kekerasan sedang.
  • Aromanya harum dan rasanya manis.
  • Cocok dikonsumsi dalam bentuk segar setelah matang atau diolah menjadi banana cake.

Pisang Ambon Lumut
  • Warna kulitnya hijau sampai hijau kekuningan ketika matang.
  • Daging buahnya berwarna lebih putih, dengan ukuran yang lebih kecil dan teksturnya lebih lunak dari pisang ambon.
  • Aromanya lebih harum dan cita rasanya lebih manis dari pisang ambon.
  • Bisa dikonsumsi langsung.

Pisang Raja
  • Kulitnya cenderung tebal, kasar, dan akan berwarna kuning jika matang.
  • Daging buahnya berwarna krem kekuningan dan permukaannya agak berbulu (tidak mulus).
  • Aromanya harum, cita rasanya legit dan manis.
  • Selain dikonsumsi langsung, bisa juga diolah menjadi es pallu butung atau pisang ijo.

Pisang Raja Sereh
  • Kulit buahnya tipis, berwarna kuning kecokelatan, dan berbintik cokelat gelap jika sudah matang.
  • Daging buahnya lunak dan berwarna putih.
  • Rasanya agak asam dan aromanya tidak terlalu tajam.
  • Cocok dimakan langsung.

Pisang Mas
  • Kulitnya tipis dan berwarna kuning keemasan saat matang.
  • Daging buahnya beraroma harum, teksturnya halus, warnanya kuning terang, dan rasanya sangat manis.
  • Cocok untuk dimakan langsung atau digoreng.

Pisang Kepok
  • Kulitnya agak tebal, berwarna hijau ketika mentah, dan menjadi kuning saat matang.
  • Daging buahnya berwarna krem dan bertekstur halus.
  • Meskipun bisa dikonsumsi langsung, pisang kepok lebih lezat jika direbus, dikukus, atau digoreng. (Sumber Femina)




Jadi ingat waktu masih SD sampai SMA sering sekali Almarhumah ibu menyuruh saya membeli pisang dan ternyata pada waktu itu pertama kali saya membeli dan memilih pisang sendiri, senang sekali. Setibanya dirumah ibu melihat pisang yang saya beli dan ekspresi beliau seperti marah ha…ha…ternyata benar adanya, pisang yang saya beli bukan pisang yang siap dikonsumsi dan tidak benar-benar tua lalu beliau menyuruh saya mengembalikan dan menukarkan dengan pisang yang lain yang matang sambil member tahu saya bagaimana cara memilih pisang yang tua. Untuk selanjutnya saya membeli pisang selalu hati-hati daripada kerja dua kali bolak-balik hanya karena pisang yang tidak siap dikonsumsi ha..ha…ternyata teringat sampai sekarang, sungguh pelajaran yang berharga.

Saya punya langganan penjual pisang, dia punya dua kios, satu ada di dalam pasar Kranggan lantai bawah dan yang satu lagi biasanya saya lebih senang membeli pisang di kios mamang yang dipinggir jalan raya sebelum pasar, lebih lega rasanya dan puas memilih pisang. Si mamang penjual pisangnya ramah, baik dan selalu menawarkan pisang yang benar-benar tua dan siap untuk kita santap. Karena langganan, saya sering diberi bonus pisang ambon yang sudah matang, biasanya saya simpan untuk membuat cake pisang. Seringnya saya beli pisang raja sereh ha…ha…favorit ayah dan nok Ness, kalaupun ada pisang kepok yang matang bentuknya bantet montok saya tidak pernah menolak untuk membelinya karena di pasar kranggan jarang menemukan pisang kepok yang mantap seperti pasar yang ada di tempat asal saya. Pisang kepok ini sering saya olah menjadi kue pisang favorit keluarga saya yaitu lepet pisang. Kue ini cocok lho untuk isian snack box, karena kue ini termasuk best seller tante saya di Pekalongan. Almarhum ibu saya sering sekali membuat lepet pisang ini, sekali beli pisang kepok setandan terkadang setelah diolah dibagikan dengan tetangga dan family yang lain. Kenangan yang tak terlupakan. Padahal resepnya mudah dan simple lho, yang penting pisangnya yang benar-benar matang ya, sumber resep dari keluarga besar saya.


Lepet Pisang
Resep: Keluarga Boedjang Rasad

Bahan kulit:
  • 1 sisir pisang saba/kepok kuning
  • 50 gram tepung beras
  • ¼  sendok teh garam
  • Daun pisang untuk membungkus

Bahan isi:
  • 200 gram kelapa parut kasar
  • 75 gram gula merah, disisir halus
  • 25 gram gula pasir
  • 1 lembar daun pandan
  • ¼ sendok teh garam
  • 100 ml air

Cara membuat:
  1. Isi : masak kelapa parut kasar, gula merah, gula pasir, garam, daun pandan dan air sambil diaduk sampai meresap dan kering. Sisihkan.
  2. Kulit: Haluskan pisang kepok cukup dengan menggunakan ulekan yang dibungkus plastik. Tambahkan tepung beras dan garam lalu aduk sampai tercampur rata.
  3. Siapkan daun pisang. Ambil satu sendok makan adonan isi dengan unti. Tutup dengan satu sendok makan lagi. Lalu gulung dan lipat kedua pinggirnya. Sampai adonan habis.
  4. Kukus 30 menit diatas api sedang sampai matang. Sajikan.

Selamat mencoba dan menikmati d



LEPET PISANG


Aroma buah pisang mempertinggi cita rasa kue dan kue pun terasa lembut. Pisang merupakan buah favorit banyak orang, sehingga banyak sekali pisang diolah menjadi berbagai kudapan bukan hanya cake saja. Pisang juga bisa diolah menjadi roti, crepe, pastry, snack, pai, pudding, pancake, kue tradisional bahkan sampai kue kering.

Buah pisang mengandung banyak vitamin dan mineral. Sebaiknya menyimpan pisang digantung dalam keadaan suhu ruang dan jangan disimpan didalam lemari pendingin karena pisang mengandung gas tinggi dan kulit pisang lebih mudah menghitam dan bonyok.


Ada beberapa jenis pisang yang bisa diolah menjadi kudapan ataupun langsung di konsumsi, antara lain:

Pisang Ambon
  • Kulitnya halus. Warnanya berubah menjadi kuning jika matang.
  • Daging buah berwarna agak krem dan mempunyai kekerasan sedang.
  • Aromanya harum dan rasanya manis.
  • Cocok dikonsumsi dalam bentuk segar setelah matang atau diolah menjadi banana cake.

Pisang Ambon Lumut
  • Warna kulitnya hijau sampai hijau kekuningan ketika matang.
  • Daging buahnya berwarna lebih putih, dengan ukuran yang lebih kecil dan teksturnya lebih lunak dari pisang ambon.
  • Aromanya lebih harum dan cita rasanya lebih manis dari pisang ambon.
  • Bisa dikonsumsi langsung.

Pisang Raja
  • Kulitnya cenderung tebal, kasar, dan akan berwarna kuning jika matang.
  • Daging buahnya berwarna krem kekuningan dan permukaannya agak berbulu (tidak mulus).
  • Aromanya harum, cita rasanya legit dan manis.
  • Selain dikonsumsi langsung, bisa juga diolah menjadi es pallu butung atau pisang ijo.

Pisang Raja Sereh
  • Kulit buahnya tipis, berwarna kuning kecokelatan, dan berbintik cokelat gelap jika sudah matang.
  • Daging buahnya lunak dan berwarna putih.
  • Rasanya agak asam dan aromanya tidak terlalu tajam.
  • Cocok dimakan langsung.

Pisang Mas
  • Kulitnya tipis dan berwarna kuning keemasan saat matang.
  • Daging buahnya beraroma harum, teksturnya halus, warnanya kuning terang, dan rasanya sangat manis.
  • Cocok untuk dimakan langsung atau digoreng.

Pisang Kepok
  • Kulitnya agak tebal, berwarna hijau ketika mentah, dan menjadi kuning saat matang.
  • Daging buahnya berwarna krem dan bertekstur halus.
  • Meskipun bisa dikonsumsi langsung, pisang kepok lebih lezat jika direbus, dikukus, atau digoreng. (Sumber Femina)




Jadi ingat waktu masih SD sampai SMA sering sekali Almarhumah ibu menyuruh saya membeli pisang dan ternyata pada waktu itu pertama kali saya membeli dan memilih pisang sendiri, senang sekali. Setibanya dirumah ibu melihat pisang yang saya beli dan ekspresi beliau seperti marah ha…ha…ternyata benar adanya, pisang yang saya beli bukan pisang yang siap dikonsumsi dan tidak benar-benar tua lalu beliau menyuruh saya mengembalikan dan menukarkan dengan pisang yang lain yang matang sambil member tahu saya bagaimana cara memilih pisang yang tua. Untuk selanjutnya saya membeli pisang selalu hati-hati daripada kerja dua kali bolak-balik hanya karena pisang yang tidak siap dikonsumsi ha..ha…ternyata teringat sampai sekarang, sungguh pelajaran yang berharga.

Saya punya langganan penjual pisang, dia punya dua kios, satu ada di dalam pasar Kranggan lantai bawah dan yang satu lagi biasanya saya lebih senang membeli pisang di kios mamang yang dipinggir jalan raya sebelum pasar, lebih lega rasanya dan puas memilih pisang. Si mamang penjual pisangnya ramah, baik dan selalu menawarkan pisang yang benar-benar tua dan siap untuk kita santap. Karena langganan, saya sering diberi bonus pisang ambon yang sudah matang, biasanya saya simpan untuk membuat cake pisang. Seringnya saya beli pisang raja sereh ha…ha…favorit ayah dan nok Ness, kalaupun ada pisang kepok yang matang bentuknya bantet montok saya tidak pernah menolak untuk membelinya karena di pasar kranggan jarang menemukan pisang kepok yang mantap seperti pasar yang ada di tempat asal saya. Pisang kepok ini sering saya olah menjadi kue pisang favorit keluarga saya yaitu lepet pisang. Kue ini cocok lho untuk isian snack box, karena kue ini termasuk best seller tante saya di Pekalongan. Almarhum ibu saya sering sekali membuat lepet pisang ini, sekali beli pisang kepok setandan terkadang setelah diolah dibagikan dengan tetangga dan family yang lain. Kenangan yang tak terlupakan. Padahal resepnya mudah dan simple lho, yang penting pisangnya yang benar-benar matang ya, sumber resep dari keluarga besar saya.


Lepet Pisang
Resep: Keluarga Boedjang Rasad

Bahan kulit:
  • 1 sisir pisang saba/kepok kuning
  • 50 gram tepung beras
  • ¼  sendok teh garam
  • Daun pisang untuk membungkus

Bahan isi:
  • 200 gram kelapa parut kasar
  • 75 gram gula merah, disisir halus
  • 25 gram gula pasir
  • 1 lembar daun pandan
  • ¼ sendok teh garam
  • 100 ml air

Cara membuat:
  1. Isi : masak kelapa parut kasar, gula merah, gula pasir, garam, daun pandan dan air sambil diaduk sampai meresap dan kering. Sisihkan.
  2. Kulit: Haluskan pisang kepok cukup dengan menggunakan ulekan yang dibungkus plastik. Tambahkan tepung beras dan garam lalu aduk sampai tercampur rata.
  3. Siapkan daun pisang. Ambil satu sendok makan adonan isi dengan unti. Tutup dengan satu sendok makan lagi. Lalu gulung dan lipat kedua pinggirnya. Sampai adonan habis.
  4. Kukus 30 menit diatas api sedang sampai matang. Sajikan.

Selamat mencoba dan menikmati d



SALA LAUAK




Setelah melihat postingan dari Uni Honesty Rasyid, saya langsung terbayang dengan aroma khas makanan dari Sumatera barat tepatnya daerah Pariaman yaitu sala lauak. Setelah memberikan komentar di postingan Uni, ternyata ada inbox. Keesokan harinya sepulang dari pasar, pembantu saya memberikan sebuah bingkisan, “Bu ini ada yang ngirim paket” kata pembantu saya. Huaaa….apa isinya ya, langsung saya buka dan ternyata ada kiriman dari Mama Puti isinya tepung sala lauak dan keripik singkong dadu yang ternyata renyah dan gurih, Horeee…..sungguh ini kesukaan saya, terima kasih Mama Puti. Sudah lama sekali pengen makan sala lauak. Terakhir makan waktu saya tinggal di Bumi Dirgantara Permai, tetangga saya ibu Asmayar asalnya dari Pariaman sering sekali membuat sala lauak. Saya sebagai tetangganya selalu mendapat kiriman Sala Lauak, bikinannya enak.

Hari ini langsung eksekusi karena sudah tidak sabar lagi menikmatinya apalagi musim hujan begini, harus ada cemilan di rumah. Setelah membaca bahan-bahan tambahan dan cara membuat di kemasan tepung, saya langsung menyiapkan semua yaitu rebon saya beli Rp3000,- ternyata dapat 75 gram, daun kunyit yang dirajang halus, daun bawang, cabe merah keriting.

Sala lauak ini aroma khas daun kunyit sangat terasa. Saya mencoba membuat satu bungkus tepung dan menjadi 34 buah salak lauak, berat adonan waktu belum digoreng 40 gram dengan bentuk bola-bola. Setelah digoreng ternyata aroma khasnya keluar, sudah tidak sabar ingin mencicipi dan ternyata enak menurut saya, tetapi kurang asin sedikit. Setelah pulang kantor suami mencicipi dan ternyata kata suami bumbu rempahnya terlalu kuat, terus saya bilang kemungkinan daun kunyitnya terlalu banyak. Untuk pembuatan selanjutnya saya akan mengurangi daun kunyit, untuk resep ini saya menggunakan dua lembar. Selanjutnya saya cukup menggunakan satu lembar saja. Penggunaan daun kunyit sesuai selera saja ya, karena aromanya tajam. Kalau tidak ada tepung sala lauak bisa menggunakan tepung beras yang disangrai resepnya ada di dapurnya Uni Honesty Rasyid, resep asli di sini.


Sala Lauak
 
Bahan:

  • 1 bungkus tepung sala lauak (440 gram)
  • Cabe giling (4 buah cabe merah keriting tumbuk kasar)
  • 2 lembar daun kunyit  iris halus
  • Daun bawang iris halus secukupnya
  • Ikan asin/udang kecil (saya menggunakan 30 gram rebon yang direndam dengan air panas, lalu tiriskan)
  • 5-6 gelas air mendidih/matang ( 1 liter air )
  • Garam
  • penyedap rasa (skip)

Cara membuat:
Panaskan sedikit tepung ( satu bungkus tepung saya sangrai), lalu masukkan cabe giling, daun kunyit, daun bawang, garam, dan penyedap rasa (kalau pake). Masukkan air mendidih, lalu aduklah sampai menjadi adonan yang bisa dibentuk, lalu bulatkan dan isi didalamnya dengan ikan asin/udang kecil (kalau saya, rebon langsung saya campur ke dalam adonan). Goreng hingga matang kemerahan dan sala lauak siap disajikan.  



Terima kasih Mama Puti kiriman tepung sala lauk dan keripik singkong dadu khas Minang, ini dia penampakannya.


Selamat mencoba dan menikmati d


SALA LAUAK




Setelah melihat postingan dari Uni Honesty Rasyid, saya langsung terbayang dengan aroma khas makanan dari Sumatera barat tepatnya daerah Pariaman yaitu sala lauak. Setelah memberikan komentar di postingan Uni, ternyata ada inbox. Keesokan harinya sepulang dari pasar, pembantu saya memberikan sebuah bingkisan, “Bu ini ada yang ngirim paket” kata pembantu saya. Huaaa….apa isinya ya, langsung saya buka dan ternyata ada kiriman dari Mama Puti isinya tepung sala lauak dan keripik singkong dadu yang ternyata renyah dan gurih, Horeee…..sungguh ini kesukaan saya, terima kasih Mama Puti. Sudah lama sekali pengen makan sala lauak. Terakhir makan waktu saya tinggal di Bumi Dirgantara Permai, tetangga saya ibu Asmayar asalnya dari Pariaman sering sekali membuat sala lauak. Saya sebagai tetangganya selalu mendapat kiriman Sala Lauak, bikinannya enak.

Hari ini langsung eksekusi karena sudah tidak sabar lagi menikmatinya apalagi musim hujan begini, harus ada cemilan di rumah. Setelah membaca bahan-bahan tambahan dan cara membuat di kemasan tepung, saya langsung menyiapkan semua yaitu rebon saya beli Rp3000,- ternyata dapat 75 gram, daun kunyit yang dirajang halus, daun bawang, cabe merah keriting.

Sala lauak ini aroma khas daun kunyit sangat terasa. Saya mencoba membuat satu bungkus tepung dan menjadi 34 buah salak lauak, berat adonan waktu belum digoreng 40 gram dengan bentuk bola-bola. Setelah digoreng ternyata aroma khasnya keluar, sudah tidak sabar ingin mencicipi dan ternyata enak menurut saya, tetapi kurang asin sedikit. Setelah pulang kantor suami mencicipi dan ternyata kata suami bumbu rempahnya terlalu kuat, terus saya bilang kemungkinan daun kunyitnya terlalu banyak. Untuk pembuatan selanjutnya saya akan mengurangi daun kunyit, untuk resep ini saya menggunakan dua lembar. Selanjutnya saya cukup menggunakan satu lembar saja. Penggunaan daun kunyit sesuai selera saja ya, karena aromanya tajam. Kalau tidak ada tepung sala lauak bisa menggunakan tepung beras yang disangrai resepnya ada di dapurnya Uni Honesty Rasyid, resep asli di sini.


Sala Lauak
 
Bahan:

  • 1 bungkus tepung sala lauak (440 gram)
  • Cabe giling (4 buah cabe merah keriting tumbuk kasar)
  • 2 lembar daun kunyit  iris halus
  • Daun bawang iris halus secukupnya
  • Ikan asin/udang kecil (saya menggunakan 30 gram rebon yang direndam dengan air panas, lalu tiriskan)
  • 5-6 gelas air mendidih/matang ( 1 liter air )
  • Garam
  • penyedap rasa (skip)

Cara membuat:
Panaskan sedikit tepung ( satu bungkus tepung saya sangrai), lalu masukkan cabe giling, daun kunyit, daun bawang, garam, dan penyedap rasa (kalau pake). Masukkan air mendidih, lalu aduklah sampai menjadi adonan yang bisa dibentuk, lalu bulatkan dan isi didalamnya dengan ikan asin/udang kecil (kalau saya, rebon langsung saya campur ke dalam adonan). Goreng hingga matang kemerahan dan sala lauak siap disajikan.  



Terima kasih Mama Puti kiriman tepung sala lauk dan keripik singkong dadu khas Minang, ini dia penampakannya.


Selamat mencoba dan menikmati d


Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]

Banyak di Baca