ZEBRA KUKUS LAPIS


BAHAN :
400 gram putih telur
1/4 sdt garam
200 gram gula pasir
1 sdm SP
200 gram tepung terigu
1/2 sdt baking powder
2 sdm susu kental manis
75 ml air
1/4 sdt pewarna kuning
50 gram margarin, dilelehkan
1 sdm cokelat pasta
OLESAN :
50 gram susu kental manis cokelat
250 mil air
2 1/2 sdm tepung maizena
1/2 sdt cokelat pasta
CARA MEMBUAT :
1. Kocok putih telur, garam, gula dan SP sampai mengembang.
2. Tambahkan tepung terigu dan baking powder sambil diayak dan diaduk rata.
3. Tambahkan susu kental manis, air, pewarna kuning dan margarin cair, aduk rata.
4. Ambil 1/3 bagian adonan. Tambahkan cokelat pasta. Aduk rata.
5. Siapkan tiga loyang bulat 22 cm tinggi 3 cm. Oles dengan minyak dan alasi plastik.
6. Pada tiap loyang tuang 2 sendok sayur adonan putih. Tuangkan satu sendok sayur adonan cokelat di tengah. Tuang lagi dua sendok sayur adonan putih. Begitu seterusnya. Setiap kali menuang lakukan di titik yang sama. Kukus 15 menit.
7. Rebus bahan olesan sambil diaduk sampai meletup-letup.
8. Oles ke atas kue lalu tumpuk. Potong-potong lalu sajikan.
untuk 16 potong
sumber saji

BAHAN :
400 gram putih telur
1/4 sdt garam
200 gram gula pasir
1 sdm SP
200 gram tepung terigu
1/2 sdt baking powder
2 sdm susu kental manis
75 ml air
1/4 sdt pewarna kuning
50 gram margarin, dilelehkan
1 sdm cokelat pasta
OLESAN :
50 gram susu kental manis cokelat
250 mil air
2 1/2 sdm tepung maizena
1/2 sdt cokelat pasta
CARA MEMBUAT :
1. Kocok putih telur, garam, gula dan SP sampai mengembang.
2. Tambahkan tepung terigu dan baking powder sambil diayak dan diaduk rata.
3. Tambahkan susu kental manis, air, pewarna kuning dan margarin cair, aduk rata.
4. Ambil 1/3 bagian adonan. Tambahkan cokelat pasta. Aduk rata.
5. Siapkan tiga loyang bulat 22 cm tinggi 3 cm. Oles dengan minyak dan alasi plastik.
6. Pada tiap loyang tuang 2 sendok sayur adonan putih. Tuangkan satu sendok sayur adonan cokelat di tengah. Tuang lagi dua sendok sayur adonan putih. Begitu seterusnya. Setiap kali menuang lakukan di titik yang sama. Kukus 15 menit.
7. Rebus bahan olesan sambil diaduk sampai meletup-letup.
8. Oles ke atas kue lalu tumpuk. Potong-potong lalu sajikan.
untuk 16 potong
sumber saji


#NCC JAJANAN TRADISIONAL INDONESIA WEEK
BLENDUNG WATUNG

       Nama jajanan ini terdengar agak aneh di telinga tapi bagi kami yang lahir di kota kecil kota batik Pekalongan jajanan lawas ini sangat familiar. Blendung watung merupakan jajanan tradisional yang terbuat dari singkong parut dengan isian gula merah sisir lalu digoreng apabila dinikmati anget-anget ada sensasi cairan gula merah nan legit di mulut dengan gurihnya singkong parut.
       Semenjak saya tinggal di Jakarta saya juga menemukan jajajan lawas ini dan ternyata namanya misro, tapi saya lebih sering membuat sendiri kecuali bahan-bahannya mudah kita temukan proses membuatnya juga gampang.
       Mengenang jajanan lawas mengenang masa lalu, terkadang merindukan masa kecil kita. Waktu dimana kita bisa menikmati jajanan murah meriah bersama teman-teman main, teman-teman sekolah dengan uang saku yang diberikan oleh orang tua kita. Alangkah indahnya. Jajanan tanpa bahan pengawet tanpa pemanis buatan bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya oleh tubuh kita, duh....kangen sekali.
       Blendung watung a.k.a misro sebenarnya mirip dengan combro, hanya isinya yang berbeda. Resep blendung watung ini hasil modifikasi saya sendiri dengan isian enten-enten atau unti. Kulitnya juga saya tambahkan dengan irisan daun bawang dan seledri untuk menambah aroma sedap. Silahkan yang penasaran ingin menikmati blendung watung ini, yuk kita coba di dapur kita masing-masing.







BLENDUNG WATUNG
Resep: Modifikasi Maya Efendy
Untuk 13 buah

Bahan Isi:
100 gram kelapa parut kasar 
75 gram gula merah , sisir
1/4 sendok teh garam 
1 lembar daun pandan 
200 ml air
2 sdt Gula pasir

Bahan Kulit
700 gram singkong parut
½  sdt garam
Irisan daun seledri
Irisan daun bawang
Minyak untuk menggoreng secukupnya

Cara Membuat
1.     Aduk rata singkong parut, garam, daun seledri dan daun bawang
2.     Ambil sedikit adonan. Pipihkan. Beri isi. Bentuk bulat pipih.
3.     Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan dengan api sedang sampai matang.


Salam selalu pencinta jajanan tradisional Indonesia 





#NCC JAJANAN TRADISIONAL INDONESIA WEEK
BLENDUNG WATUNG

       Nama jajanan ini terdengar agak aneh di telinga tapi bagi kami yang lahir di kota kecil kota batik Pekalongan jajanan lawas ini sangat familiar. Blendung watung merupakan jajanan tradisional yang terbuat dari singkong parut dengan isian gula merah sisir lalu digoreng apabila dinikmati anget-anget ada sensasi cairan gula merah nan legit di mulut dengan gurihnya singkong parut.
       Semenjak saya tinggal di Jakarta saya juga menemukan jajajan lawas ini dan ternyata namanya misro, tapi saya lebih sering membuat sendiri kecuali bahan-bahannya mudah kita temukan proses membuatnya juga gampang.
       Mengenang jajanan lawas mengenang masa lalu, terkadang merindukan masa kecil kita. Waktu dimana kita bisa menikmati jajanan murah meriah bersama teman-teman main, teman-teman sekolah dengan uang saku yang diberikan oleh orang tua kita. Alangkah indahnya. Jajanan tanpa bahan pengawet tanpa pemanis buatan bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya oleh tubuh kita, duh....kangen sekali.
       Blendung watung a.k.a misro sebenarnya mirip dengan combro, hanya isinya yang berbeda. Resep blendung watung ini hasil modifikasi saya sendiri dengan isian enten-enten atau unti. Kulitnya juga saya tambahkan dengan irisan daun bawang dan seledri untuk menambah aroma sedap. Silahkan yang penasaran ingin menikmati blendung watung ini, yuk kita coba di dapur kita masing-masing.







BLENDUNG WATUNG
Resep: Modifikasi Maya Efendy
Untuk 13 buah

Bahan Isi:
100 gram kelapa parut kasar 
75 gram gula merah , sisir
1/4 sendok teh garam 
1 lembar daun pandan 
200 ml air
2 sdt Gula pasir

Bahan Kulit
700 gram singkong parut
½  sdt garam
Irisan daun seledri
Irisan daun bawang
Minyak untuk menggoreng secukupnya

Cara Membuat
1.     Aduk rata singkong parut, garam, daun seledri dan daun bawang
2.     Ambil sedikit adonan. Pipihkan. Beri isi. Bentuk bulat pipih.
3.     Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan dengan api sedang sampai matang.


Salam selalu pencinta jajanan tradisional Indonesia 



JAJANAN TRADISIONAL INDONESIA "SRINTIL"

       Mendengar kata jajanan jadi teringat masa kecil yang menyenangkan berkumpul dengan keluarga. Setiap sore selalu menikmati jajanan bikinan almarhumah ibu saya, hampir setiap hari beliau selalu membuat kudapan atau kue tradisional. Kadang setiap hari libur, bangun pagi dan jalan-jalan ke pasar selalu membawa tentengan jajanan tradisional ada srintil, gemblong cetot, kue mangkok, kapur, mata roda, nagasari, kue ku, klepon, bubur lolos, carabikang, corobumbu, apem, lapis, kue rendang dan masih banyak lagi. Jajanan tradisional adalah jajanan favorit keluarga saya, termasuk jajanan wajib tiap hari libur dan menikmatinya pada pagi hari sambil menikmati teh tubruk hangat dengan suasana yang menyenangkan sambil berbagi cerita. Saya dan keluarga sangat mencintai jajanan tradisional Indonesia. 
        Ternyata gong NCC Jajanan Tradisional Indonesia week terdengar sampai ke dapurku. Event ini sangat menarik karena Jajanan Tradisional Indonesia perlu dilestarikan mengingat eksistensi jajanan ini mulai tenggelam.Teringat di lemari ada stok tepung srintil oleh-oleh dari adik sepupu saya Mila, ahaaa.....terima kasih ya Mila :) Akhirnya langsung beraksi dengan si tepung srintil ini, sambil dibantuin teriakannya Nok Nessa diatas feeding chairnya..... tatatata....mamamamam.....yaahhhh....ayahhhh....rame sekali.
           





         Sebenarnya saya penasaran pengen sekali mencari informasi yang lebih tepat tentang tepung srintil ini, berhubung sekarang lagi fokus dengan si kecil akhirnya keinginan itu tertunda untuk sementara. Sekilas menurut sesepuh di Pekalongan tepung srintil berasal dari tepung singkong atau tepung gaplek. Tekstur tepungnya kasar. Dan jajanan ini sebenernya mirip dengan ongol-ongol sama-sama legit dari gula jawa dan gurih dari kelapa parut yg dicampur dengan garam perbedaannya hanya di tepungnya. Tepung srintil kenyal dan teksturnya ada butiran-butiran putih. 
        Menurut cerita orang tua asli Pekalongan "jajanan srintil" ini sebenarnya dibikin dalam rangka acara balita yang baru belajar jalan, biasanya orang tua si balita tersebut membuat srintil di dapurnya sendiri lalu dibagikan tetangga-tetangga dan saudara dekat. Agar si balita tersebut jalannya "semrintil" bahasa Indonesianya "lancar". 
         Resep srintil yang saya buat ini sumbernya berasal dari tante saya tante Ida, beliau paling sering dan rajin membuat jajanan tradisional Pekalongan. Beliau sering menerima pesanan-pesanan jajanan tradisional Pekalongan. Matur nuwun ya tanteku sayang.  




SRINTIL
Jajanan Tradisional Indonesia
Resep : Tante Ida

Bahan-bahan:
600 gr tepung srintil
700 ml air
150 gram gula merah disisir
100 gram gula pasir (sesuai selera)
1 sdt garam
2 lembar pandan

Bahan taburan (aduk rata dan kukus):
1/2 butir kelapa agak muda parut memanjang
garam secukupnya

Cara membuat :
Rebus gula merah, gula pasir, garam, garam dan pandan sampai mendidih 
lalu saring.
Tuang sedikit-sedikit tepung srintil sambil diaduk-aduk sampai rata
Masak hingga mendidih dan kental
Tuang ke dalam loyang yang sudah dibasahi dengan air, dinginkan.
Potong-potong sesuai selera 
Sajikan dengan taburan kelapa parut





Selamat mencoba dan selamat menikmati Srintil, yuk kita lestarikan jajanan Tradisional Indonesia.



JAJANAN TRADISIONAL INDONESIA "SRINTIL"

       Mendengar kata jajanan jadi teringat masa kecil yang menyenangkan berkumpul dengan keluarga. Setiap sore selalu menikmati jajanan bikinan almarhumah ibu saya, hampir setiap hari beliau selalu membuat kudapan atau kue tradisional. Kadang setiap hari libur, bangun pagi dan jalan-jalan ke pasar selalu membawa tentengan jajanan tradisional ada srintil, gemblong cetot, kue mangkok, kapur, mata roda, nagasari, kue ku, klepon, bubur lolos, carabikang, corobumbu, apem, lapis, kue rendang dan masih banyak lagi. Jajanan tradisional adalah jajanan favorit keluarga saya, termasuk jajanan wajib tiap hari libur dan menikmatinya pada pagi hari sambil menikmati teh tubruk hangat dengan suasana yang menyenangkan sambil berbagi cerita. Saya dan keluarga sangat mencintai jajanan tradisional Indonesia. 
        Ternyata gong NCC Jajanan Tradisional Indonesia week terdengar sampai ke dapurku. Event ini sangat menarik karena Jajanan Tradisional Indonesia perlu dilestarikan mengingat eksistensi jajanan ini mulai tenggelam.Teringat di lemari ada stok tepung srintil oleh-oleh dari adik sepupu saya Mila, ahaaa.....terima kasih ya Mila :) Akhirnya langsung beraksi dengan si tepung srintil ini, sambil dibantuin teriakannya Nok Nessa diatas feeding chairnya..... tatatata....mamamamam.....yaahhhh....ayahhhh....rame sekali.
           





         Sebenarnya saya penasaran pengen sekali mencari informasi yang lebih tepat tentang tepung srintil ini, berhubung sekarang lagi fokus dengan si kecil akhirnya keinginan itu tertunda untuk sementara. Sekilas menurut sesepuh di Pekalongan tepung srintil berasal dari tepung singkong atau tepung gaplek. Tekstur tepungnya kasar. Dan jajanan ini sebenernya mirip dengan ongol-ongol sama-sama legit dari gula jawa dan gurih dari kelapa parut yg dicampur dengan garam perbedaannya hanya di tepungnya. Tepung srintil kenyal dan teksturnya ada butiran-butiran putih. 
        Menurut cerita orang tua asli Pekalongan "jajanan srintil" ini sebenarnya dibikin dalam rangka acara balita yang baru belajar jalan, biasanya orang tua si balita tersebut membuat srintil di dapurnya sendiri lalu dibagikan tetangga-tetangga dan saudara dekat. Agar si balita tersebut jalannya "semrintil" bahasa Indonesianya "lancar". 
         Resep srintil yang saya buat ini sumbernya berasal dari tante saya tante Ida, beliau paling sering dan rajin membuat jajanan tradisional Pekalongan. Beliau sering menerima pesanan-pesanan jajanan tradisional Pekalongan. Matur nuwun ya tanteku sayang.  




SRINTIL
Jajanan Tradisional Indonesia
Resep : Tante Ida

Bahan-bahan:
600 gr tepung srintil
700 ml air
150 gram gula merah disisir
100 gram gula pasir (sesuai selera)
1 sdt garam
2 lembar pandan

Bahan taburan (aduk rata dan kukus):
1/2 butir kelapa agak muda parut memanjang
garam secukupnya

Cara membuat :
Rebus gula merah, gula pasir, garam, garam dan pandan sampai mendidih 
lalu saring.
Tuang sedikit-sedikit tepung srintil sambil diaduk-aduk sampai rata
Masak hingga mendidih dan kental
Tuang ke dalam loyang yang sudah dibasahi dengan air, dinginkan.
Potong-potong sesuai selera 
Sajikan dengan taburan kelapa parut





Selamat mencoba dan selamat menikmati Srintil, yuk kita lestarikan jajanan Tradisional Indonesia.



CAKE KUKUS JERUK STRAWBERY

         Hari ini pengen banget bikin cake yang praktis, mudah dan simple. Waktu cari channel di tv, ternyata ada acara Aroma Bu Sisca Suwitomo di Elshinta he...he...ini kan acara jadul favoritku. Ternyata resepnya ada brownies kukus dan cake kukus, setelah mengamati bahan-bahan dan cara membuatnya kok simple ya. 
      Saya tertarik dengan resep cake kukus tanpa margarin ataupun santan. Selama ini belum pernah membuat cake tanpa margarin ataupun sejenisnya. Berhubung persediaan margarin ataupun mentega kosong, tak ada salahnya kudu dicoba dan resep ini menggunakan bubuk sari jeruk, saya menggunakan stok yang ada yaitu nutrisari sachet. Untuk bahan toppingnya selai strawberry dan buah strawberry utuh, lagi-lagi menggunakan stok yg ada yaitu selai strawberry dan buahnya kuganti chery merah.


Cake kukus jeruk strawberry
Resep Bu Sisca Soewitomo


Bahan-bahan:
5 butir telur
175 gram gula pasir
125 gram tepung terigu
1 sdt emulsifier
12 gram sari jeruk

Bahan topping:
200 gram strawberry
100 gram gula pasir
1 sdt tepung maizena
6 strawberry utuh

Cara membuat:
  • Kocok telur, gula pasir dan emulsifier sampai mengembang
  • Masukkan sari jeruk, kocok dengan kecepatan rendah
  • Masukkan terigu sedikit demi sedikit kocok rata dengan kecepatan rendah
  • Tuang adonan di loyang bulat diameter 18 cm.
  • Kukus selama 30 menit
Cara membuat topping selai strawberry
  • Blender buah strawberry, gula pasir dan air secukupnya.
  • Masak dengan api kecil aduk rata lalu masukkan larutan maizena
  • Setelah mengental masukkan strawberry utuh
Penyelesaian:
Setelah cake matang, tambahkan topping selai strawberry dan strawberry utuh.

Selamat mencoba




CAKE KUKUS JERUK STRAWBERY

         Hari ini pengen banget bikin cake yang praktis, mudah dan simple. Waktu cari channel di tv, ternyata ada acara Aroma Bu Sisca Suwitomo di Elshinta he...he...ini kan acara jadul favoritku. Ternyata resepnya ada brownies kukus dan cake kukus, setelah mengamati bahan-bahan dan cara membuatnya kok simple ya. 
      Saya tertarik dengan resep cake kukus tanpa margarin ataupun santan. Selama ini belum pernah membuat cake tanpa margarin ataupun sejenisnya. Berhubung persediaan margarin ataupun mentega kosong, tak ada salahnya kudu dicoba dan resep ini menggunakan bubuk sari jeruk, saya menggunakan stok yang ada yaitu nutrisari sachet. Untuk bahan toppingnya selai strawberry dan buah strawberry utuh, lagi-lagi menggunakan stok yg ada yaitu selai strawberry dan buahnya kuganti chery merah.


Cake kukus jeruk strawberry
Resep Bu Sisca Soewitomo


Bahan-bahan:
5 butir telur
175 gram gula pasir
125 gram tepung terigu
1 sdt emulsifier
12 gram sari jeruk

Bahan topping:
200 gram strawberry
100 gram gula pasir
1 sdt tepung maizena
6 strawberry utuh

Cara membuat:
  • Kocok telur, gula pasir dan emulsifier sampai mengembang
  • Masukkan sari jeruk, kocok dengan kecepatan rendah
  • Masukkan terigu sedikit demi sedikit kocok rata dengan kecepatan rendah
  • Tuang adonan di loyang bulat diameter 18 cm.
  • Kukus selama 30 menit
Cara membuat topping selai strawberry
  • Blender buah strawberry, gula pasir dan air secukupnya.
  • Masak dengan api kecil aduk rata lalu masukkan larutan maizena
  • Setelah mengental masukkan strawberry utuh
Penyelesaian:
Setelah cake matang, tambahkan topping selai strawberry dan strawberry utuh.

Selamat mencoba





RUJAK CACAH KWENI

    Dalam rangka memeriahkan idfb Challenge #8 : RUJAK, Indonesian Foodblogger, Facebook dengan logo yang keren ini, saya akhirnya menentukanan membuat Rujak Cacah Kweni, dengan resep warisan keluarga.

 

   Mendengar kata rujak, pasti langsung terbayang kesegarannya hm….hm….Ternyata rujak itu banyak ragamnya ada rujak colet, colek atau cocol, rujak serut, gobet, rujak pengantin, rujak cingur dan masih banyak lagi. Dalam rangka idfb challenge saya membuat rujak khas dari keluarga saya yang berada di Pekalongan yaitu rujak cacah kweni biasanya bahannya dari mangga bawang atau bacang yang bentuknya bulat dan baunya harum. Berhubung di Cibubur bacang termasuk jenis mangga yang langka, akhirnya saya menemukan mangga kweni di Fresh Market Kota Wisata.
    Akhirnya dapurku harum mangga kweni, pengen segera menikmatinya. Yuk…..segera bikin rujak yang segar dan pedas. Resepnya dari Alm. Bunda tercinta.




Rujak Cacah Kweni
Resep: Keluarga Boedjang Rasad

Bahan:
3 buah mangga kweni
200 gram gula merah
100 gram gula pasir
1 liter air

 Bahan sambal ditumbuk kasar:
4 buah cabai merah keriting
1 butir bawang merah
½ sdt garam
½ sdt terasi bakar

Cara membuat:
  • Kupas mangga kweni, cuci bersih lalu dicacah dan bijinya jangan dibuang, sisihkan
  • Rebus air, gula merah dan gula pasir sampai larut dan mendidih, saring.
  • Masukkan sambal tumbuk kasar tadi ke dalam air gula yg sudah disaring, lalu rebus kembali sampai mendidih. Matikan api.
  • Masukkan cacahan mangga kweni dengan bijinya, aduk rata. Dinginkan semalam.
  • Sajikan .




      Rujak cacah kweni ini cocok sekali disajikan pada siang hari dalam keadaan dingin. Seandainya kurang pedas bisa ditambahkan cabe rawit merah atau jumlahnya sesuai selera, gula juga disesuaikan dengan selera. Berhubung saya dan suami tidak suka terlalu pedas resepnya menyesuaikan selera keluarga saya. Cara membuat rujak ini simple. Hasilnya juga sebagai obyek photo belajar low light Food Photography. Penasaran nungguin sore hari baru deh motret. Semoga hasil photonya berkenan, namanya juga masih belajar he...he....


Selamat mencoba.


RUJAK CACAH KWENI

    Dalam rangka memeriahkan idfb Challenge #8 : RUJAK, Indonesian Foodblogger, Facebook dengan logo yang keren ini, saya akhirnya menentukanan membuat Rujak Cacah Kweni, dengan resep warisan keluarga.

 

   Mendengar kata rujak, pasti langsung terbayang kesegarannya hm….hm….Ternyata rujak itu banyak ragamnya ada rujak colet, colek atau cocol, rujak serut, gobet, rujak pengantin, rujak cingur dan masih banyak lagi. Dalam rangka idfb challenge saya membuat rujak khas dari keluarga saya yang berada di Pekalongan yaitu rujak cacah kweni biasanya bahannya dari mangga bawang atau bacang yang bentuknya bulat dan baunya harum. Berhubung di Cibubur bacang termasuk jenis mangga yang langka, akhirnya saya menemukan mangga kweni di Fresh Market Kota Wisata.
    Akhirnya dapurku harum mangga kweni, pengen segera menikmatinya. Yuk…..segera bikin rujak yang segar dan pedas. Resepnya dari Alm. Bunda tercinta.




Rujak Cacah Kweni
Resep: Keluarga Boedjang Rasad

Bahan:
3 buah mangga kweni
200 gram gula merah
100 gram gula pasir
1 liter air

 Bahan sambal ditumbuk kasar:
4 buah cabai merah keriting
1 butir bawang merah
½ sdt garam
½ sdt terasi bakar

Cara membuat:
  • Kupas mangga kweni, cuci bersih lalu dicacah dan bijinya jangan dibuang, sisihkan
  • Rebus air, gula merah dan gula pasir sampai larut dan mendidih, saring.
  • Masukkan sambal tumbuk kasar tadi ke dalam air gula yg sudah disaring, lalu rebus kembali sampai mendidih. Matikan api.
  • Masukkan cacahan mangga kweni dengan bijinya, aduk rata. Dinginkan semalam.
  • Sajikan .




      Rujak cacah kweni ini cocok sekali disajikan pada siang hari dalam keadaan dingin. Seandainya kurang pedas bisa ditambahkan cabe rawit merah atau jumlahnya sesuai selera, gula juga disesuaikan dengan selera. Berhubung saya dan suami tidak suka terlalu pedas resepnya menyesuaikan selera keluarga saya. Cara membuat rujak ini simple. Hasilnya juga sebagai obyek photo belajar low light Food Photography. Penasaran nungguin sore hari baru deh motret. Semoga hasil photonya berkenan, namanya juga masih belajar he...he....


Selamat mencoba.

Banana Cake Gluten Free

      Stok pisang ambon buat Sinok Nessa ternyata masih ada dan mulai menghitam, cocok untuk bahan
dasar cake. Hari ini Sinok Nessa jadwalnya makan buah pir, berarti pisangnya untuk bikin cake ya. Kebiasaan ibu-ibu selalu melihat stok yang ada dan ternyata tepung beras dan maizena masih ada. Saya pikir mendingan baking banana cake gluten free saja. Ayah Nessa suka banget bancake, berarti sudah pasti ludes he...he...
      Ini pertama kali baking bancake gluten free, sebelumnya sering baking bancake tapi dengan tepung terigu. Setelah otak-atik di dapur akhirnya wangi pisang membuat ayah Nessa gak sabar pengen nyomot, ho...ho...ntar ya ayah, bancakenya bunda photo dulu ya hihihi.....sambil nyengir....Resep ini hasil otak-atik sendiri tapi berdasarkan resep banana cake sebelumnya. Yang pengen nyobain silahkan, semoga cocok dengan resepnya.


Banana Cake Gluten Free 
Modifikasi resep Maya Efendy

Bahan A:
240 gram pisang ambon 
240 gram gula pasir
100 gram telur ayam (2 butir telur)

Bahan B:
160 gram tepung beras
70 gram tepung maizena
1/4 sdt baking powder double acting

Bahan C:
80 ml susu uht
55 ml minyak sayur

Cara Mambuat:
  • Nyalakan oven dengan api kecil. Siapkan loyang ukuran oles dengan minyak lalu alasi dengan kertas roti. Campur semua bahan B.
  • Haluskan pisang, campur dengan gula kemudian kocok dengan mixer kecepatan tinggi hingga gulanya menjadi halus. Setelah tercampur rata masukkan telur ayam dengan kecepatan yang sama. 
  • Satelah itu kurangi kecepatan dengan menggunakan kecepatan rendah masukkan campuran bahan B sambil diayak, lalu masukkan susu setelah tercampur rata masukkan minyak sayur. Tuang adonan di loyang. 
  • Panggang di oven dengan suhu 160 derajat Celcius selama 60 menit atau sampai matang. 




       Membuat Banana Cake ini sangat mudah, tipsnya, memanggang adonan bancake gunakan api kecil selama satu jam atau tes dengan menekan permukaannya apabila masih bunyi nyes...nyes...berarti belum matang sempurna. Apabila menggunakan loyang  18cm x 18cm waktu pemanggangan 30 menit karena adonannya lebih tipis. Gunakan bahan dasar pisang ambon yang benar-benar matang, agar hasil bancakenya lebih cantik dan terlihat serat-serat pisangnya.


Selamat mencoba dan menikmati.

Banana Cake Gluten Free

      Stok pisang ambon buat Sinok Nessa ternyata masih ada dan mulai menghitam, cocok untuk bahan
dasar cake. Hari ini Sinok Nessa jadwalnya makan buah pir, berarti pisangnya untuk bikin cake ya. Kebiasaan ibu-ibu selalu melihat stok yang ada dan ternyata tepung beras dan maizena masih ada. Saya pikir mendingan baking banana cake gluten free saja. Ayah Nessa suka banget bancake, berarti sudah pasti ludes he...he...
      Ini pertama kali baking bancake gluten free, sebelumnya sering baking bancake tapi dengan tepung terigu. Setelah otak-atik di dapur akhirnya wangi pisang membuat ayah Nessa gak sabar pengen nyomot, ho...ho...ntar ya ayah, bancakenya bunda photo dulu ya hihihi.....sambil nyengir....Resep ini hasil otak-atik sendiri tapi berdasarkan resep banana cake sebelumnya. Yang pengen nyobain silahkan, semoga cocok dengan resepnya.


Banana Cake Gluten Free 
Modifikasi resep Maya Efendy

Bahan A:
240 gram pisang ambon 
240 gram gula pasir
100 gram telur ayam (2 butir telur)

Bahan B:
160 gram tepung beras
70 gram tepung maizena
1/4 sdt baking powder double acting

Bahan C:
80 ml susu uht
55 ml minyak sayur

Cara Mambuat:
  • Nyalakan oven dengan api kecil. Siapkan loyang ukuran oles dengan minyak lalu alasi dengan kertas roti. Campur semua bahan B.
  • Haluskan pisang, campur dengan gula kemudian kocok dengan mixer kecepatan tinggi hingga gulanya menjadi halus. Setelah tercampur rata masukkan telur ayam dengan kecepatan yang sama. 
  • Satelah itu kurangi kecepatan dengan menggunakan kecepatan rendah masukkan campuran bahan B sambil diayak, lalu masukkan susu setelah tercampur rata masukkan minyak sayur. Tuang adonan di loyang. 
  • Panggang di oven dengan suhu 160 derajat Celcius selama 60 menit atau sampai matang. 




       Membuat Banana Cake ini sangat mudah, tipsnya, memanggang adonan bancake gunakan api kecil selama satu jam atau tes dengan menekan permukaannya apabila masih bunyi nyes...nyes...berarti belum matang sempurna. Apabila menggunakan loyang  18cm x 18cm waktu pemanggangan 30 menit karena adonannya lebih tipis. Gunakan bahan dasar pisang ambon yang benar-benar matang, agar hasil bancakenya lebih cantik dan terlihat serat-serat pisangnya.


Selamat mencoba dan menikmati.

WINGKO BABAT

      Ingat wingko babat selalu ingat kota Semarang, ingat masa kecil juga. Dulu Almarhumah Mbah Putri saya pulang dari Semarang selalu bawa oleh-oleh wingko babat bungkusnya ada gambar kereta api, rasanya legit dan gurih. 
     Setelah sekian lama, akhirnya ada suatu penampakan photo yang cantik dengan segelas teh kemebul, hasil jepretannya Mbak Renny Asti. Penasaran pengen bikin, ternyata ada sharing resepnya, terima kasih Mbak Renny Asti. Langsung menuju almari dapur, ahaaaa.....ada stok tepung ketan. Setelah mengamati resepnya, langsung meluncur ke warung terdekat, beli bahan-bahan yang lain dan langsung uplek di dapur. Ternyata gak punya stok daun pisang, langsung aja ambil kertas roti buat alasnya ha...ha...ternyata setelah matang kertas rotinya lengket dengan suksesnya, makannya penuh perjuangan ngupasin kertasnya terlebih dulu hihihiiii.....jangan ditiru ya, lebih baik alasnya daun pisang klo gak ada stok dan jauh ke pasar mendingan langsung lari ke kebun deh ambil daun pisang, klo gak punya kebun yaaa....ambil di kebun orang tapi minta ijin dulu ya he...he....




     Setelah beraktivitas di dapur sambil ditemenin sinok, akhirnya selesai juga dan taraaaa....hasilnya uenakkk tenan, gak kalah dengan wingko babat yang Kereta api. Rasanya legit, gurih, wangi aroma daun pandan dan daun jeruknya terasa. Saya ketagihan pengen ngebikin lagi, sambil blogging sambil makan wingko nyam...nyam....nyruput segelas teh tarik huaaaa.......asikkkkk, sinoke bobok ngleketer.
Siapa yang pengen? yuk langsung mbikin aja, ini dia resepnya.


Wingko Babat ( home made )
Sumber resep: Mbak Renny Asti


Bahan:
450 ml santan (saya pake 1 butir kelapa ukuran sedang)
250 gr gula pasir
250 gr tepung ketan
250 gr kelapa agak muda, kupas kulit, parut
1/2 sdt garam
3 lbr daun pandan
5 lbr daun jeruk

Cara Membuat:
  • Campur santan + gula, daun jeruk dan daun pandan masak hingga mendidih dan gula larut, angkat, dinginkan.
  • Campur kelapa parut + tepung ketan. 
  • Beri garam pada larutan santan, aduk rata.
  • Tuang santan ke campuran kelapa tepung. Aduk rata. 
  • Tuang di loyang yg sudah dialasi daun pisang dan dioles minyak. (saya pake loyang 18x18)
  • Panggang di oven 160 derajat celcius kurleb 45 menit atau smp matang. Jika bagian atas belum coklat, bs dipanggang dengann api atas kurleb 10 menit atau sampai kecoklatan.
  • Angkat, tunggu hingga dingin. Potong2 pake pisau yg sdh diberi minyak atau dibungkus plastik.



Selamat Mencoba dan menikmati.

WINGKO BABAT

      Ingat wingko babat selalu ingat kota Semarang, ingat masa kecil juga. Dulu Almarhumah Mbah Putri saya pulang dari Semarang selalu bawa oleh-oleh wingko babat bungkusnya ada gambar kereta api, rasanya legit dan gurih. 
     Setelah sekian lama, akhirnya ada suatu penampakan photo yang cantik dengan segelas teh kemebul, hasil jepretannya Mbak Renny Asti. Penasaran pengen bikin, ternyata ada sharing resepnya, terima kasih Mbak Renny Asti. Langsung menuju almari dapur, ahaaaa.....ada stok tepung ketan. Setelah mengamati resepnya, langsung meluncur ke warung terdekat, beli bahan-bahan yang lain dan langsung uplek di dapur. Ternyata gak punya stok daun pisang, langsung aja ambil kertas roti buat alasnya ha...ha...ternyata setelah matang kertas rotinya lengket dengan suksesnya, makannya penuh perjuangan ngupasin kertasnya terlebih dulu hihihiiii.....jangan ditiru ya, lebih baik alasnya daun pisang klo gak ada stok dan jauh ke pasar mendingan langsung lari ke kebun deh ambil daun pisang, klo gak punya kebun yaaa....ambil di kebun orang tapi minta ijin dulu ya he...he....




     Setelah beraktivitas di dapur sambil ditemenin sinok, akhirnya selesai juga dan taraaaa....hasilnya uenakkk tenan, gak kalah dengan wingko babat yang Kereta api. Rasanya legit, gurih, wangi aroma daun pandan dan daun jeruknya terasa. Saya ketagihan pengen ngebikin lagi, sambil blogging sambil makan wingko nyam...nyam....nyruput segelas teh tarik huaaaa.......asikkkkk, sinoke bobok ngleketer.
Siapa yang pengen? yuk langsung mbikin aja, ini dia resepnya.


Wingko Babat ( home made )
Sumber resep: Mbak Renny Asti


Bahan:
450 ml santan (saya pake 1 butir kelapa ukuran sedang)
250 gr gula pasir
250 gr tepung ketan
250 gr kelapa agak muda, kupas kulit, parut
1/2 sdt garam
3 lbr daun pandan
5 lbr daun jeruk

Cara Membuat:
  • Campur santan + gula, daun jeruk dan daun pandan masak hingga mendidih dan gula larut, angkat, dinginkan.
  • Campur kelapa parut + tepung ketan. 
  • Beri garam pada larutan santan, aduk rata.
  • Tuang santan ke campuran kelapa tepung. Aduk rata. 
  • Tuang di loyang yg sudah dialasi daun pisang dan dioles minyak. (saya pake loyang 18x18)
  • Panggang di oven 160 derajat celcius kurleb 45 menit atau smp matang. Jika bagian atas belum coklat, bs dipanggang dengann api atas kurleb 10 menit atau sampai kecoklatan.
  • Angkat, tunggu hingga dingin. Potong2 pake pisau yg sdh diberi minyak atau dibungkus plastik.



Selamat Mencoba dan menikmati.

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]

Banyak di Baca