Home » » MAKANAN TRADISIONAL PALEMBANG

MAKANAN TRADISIONAL PALEMBANG

 Kue Lumpang :

Ini salah satu kue favoritku waktu kecil. Yang pertama membuatku terkesan dengan kue satu ini adalah bentuknya yang seperti lesung atau lumpang. Kok bisa berlubang seperti itu, begitu pikirku heran. Rupanya si kapur sirih pembuat gara-garanya. Dulu Nyai (=Nenek dalam bahasa Palembang) selalu menggiling (ngiser) beras sendiri untuk membuat kue ini. Makanya meski aku telah mencoba berbagai merek tepung beras, rasanya tetap tak bisa mengalahkan beras iseran Nyai.

Bahan:
250 gr tepung beras (bisa juga 50 gr tepung berasnya diganti dengan 50 gr tapioka)
1/4 sdt kapur sirih
250 gr gula merah, pilih yang hitam (di Jerman aku biasa memakai cap wayang)
3 - 3,5 cup air
1/2 sdt garam
1 lembar daun pandan

Taburan:

Kelapa setengah tua yang diparut
garam secukupnya

Cara Membuat:
1. Rebus gula merah, daun pandan, dan air sampai semua gula larut, tambahkan garam, saring, dinginkan.
2. Di mangkuk yang cukup besar, masukkan tepung beras, tepung maizena, dan kapur sirih.
3. Tuang larutan gula merah sedikit demi sedikit ke dalam tepung hingga menjadi larutan yang halus.
4. Jerangkan kukusan.
5. Oles cucing/cetakan kue mangkok dengan minyak tipis-tipis. Susun dalam kukusan.
6. Tuang adonan ke dalam cucing.
7. Masak hingga kue membentuk lumpang dan matang (sekitar 10 menit)
8. Kukus bahan taburan.
9. Isi lumpang dengan bahan taburan.

Catatan:
- jumlah air sangat ditentukan oleh tepung berasnya. Biasanya saya mulai dengan 3 cup, lalu dicoba hasilnya. Kalau terlalu keras, tambahkan lagi air hingga menghasilkan tekstur kue yang diinginkan.
- Bila kurang manis, bisa juga ditambahkan gula pasir secukupnya.

MAKANAN TRADISIONAL PALEMBANG GANDUS :
Kudapan tradisional gurih, palembang Di Palembang disebutnya Gandus: Tapi kalau menilik resepnya, kudapan satu ini mirip dengan Talam Ebi. Berikut ini modifikasi saya dari resep keluarga kami di Palembang. Nyai (Nenek) tak pernah menggunakan tepung beras, beliau selalu mengisar sendiri beras. Karena itu di resep ini ukuran tepung beras dan santannya saya kira-kira sendiri dengan mengingat rasa Gandus bikinan Nyai.

Bahan:
200 gr tepung beras
700 cc santan kental
1/2 sdt garam
1 lembar daun pandan

Taburan:
- Ebi, rendam, tiriskan, haluskan
- Seledri iris halus
- Bawang goreng

Cara Membuat:
1. Rebus santan dengan garam dan daun pandan lalu dinginkan. Buang daun pandannya.
2. Tuang santan ke dalam tepung beras sedikit demi sedikit hingga terbentuk larutan yang licin.
3. Tuang larutan ke dalam loyang 22×22 yang telah diolesi minyak goreng tipis-tipis
4. Kukus hingga matang.
5. Beri bahan taburan dan kukus lagi sebentar saja agar taburan menempel.
6. Angkat dan potong-potong bentuk belah ketupat.
7. Lebih sedap dihidangkan hangat.

Catatan:
Jumlah tepung beras dan santannya tergantung jenis tepung berasnya. Seperti juga beras, jumlah air untuk menanaknya berbeda-beda antara satu jenis beras dengan lainnya. Sebaiknya dicoba dulu mengukusnya dalam porsi kecil. Kalau kurang keras bisa ditambahkan tepung sedikit demi sedikit. Bila terlalu keras, bisa ditambahkan santan.

 Kue Lumpang :

Ini salah satu kue favoritku waktu kecil. Yang pertama membuatku terkesan dengan kue satu ini adalah bentuknya yang seperti lesung atau lumpang. Kok bisa berlubang seperti itu, begitu pikirku heran. Rupanya si kapur sirih pembuat gara-garanya. Dulu Nyai (=Nenek dalam bahasa Palembang) selalu menggiling (ngiser) beras sendiri untuk membuat kue ini. Makanya meski aku telah mencoba berbagai merek tepung beras, rasanya tetap tak bisa mengalahkan beras iseran Nyai.

Bahan:
250 gr tepung beras (bisa juga 50 gr tepung berasnya diganti dengan 50 gr tapioka)
1/4 sdt kapur sirih
250 gr gula merah, pilih yang hitam (di Jerman aku biasa memakai cap wayang)
3 - 3,5 cup air
1/2 sdt garam
1 lembar daun pandan

Taburan:

Kelapa setengah tua yang diparut
garam secukupnya

Cara Membuat:
1. Rebus gula merah, daun pandan, dan air sampai semua gula larut, tambahkan garam, saring, dinginkan.
2. Di mangkuk yang cukup besar, masukkan tepung beras, tepung maizena, dan kapur sirih.
3. Tuang larutan gula merah sedikit demi sedikit ke dalam tepung hingga menjadi larutan yang halus.
4. Jerangkan kukusan.
5. Oles cucing/cetakan kue mangkok dengan minyak tipis-tipis. Susun dalam kukusan.
6. Tuang adonan ke dalam cucing.
7. Masak hingga kue membentuk lumpang dan matang (sekitar 10 menit)
8. Kukus bahan taburan.
9. Isi lumpang dengan bahan taburan.

Catatan:
- jumlah air sangat ditentukan oleh tepung berasnya. Biasanya saya mulai dengan 3 cup, lalu dicoba hasilnya. Kalau terlalu keras, tambahkan lagi air hingga menghasilkan tekstur kue yang diinginkan.
- Bila kurang manis, bisa juga ditambahkan gula pasir secukupnya.

MAKANAN TRADISIONAL PALEMBANG GANDUS :
Kudapan tradisional gurih, palembang Di Palembang disebutnya Gandus: Tapi kalau menilik resepnya, kudapan satu ini mirip dengan Talam Ebi. Berikut ini modifikasi saya dari resep keluarga kami di Palembang. Nyai (Nenek) tak pernah menggunakan tepung beras, beliau selalu mengisar sendiri beras. Karena itu di resep ini ukuran tepung beras dan santannya saya kira-kira sendiri dengan mengingat rasa Gandus bikinan Nyai.

Bahan:
200 gr tepung beras
700 cc santan kental
1/2 sdt garam
1 lembar daun pandan

Taburan:
- Ebi, rendam, tiriskan, haluskan
- Seledri iris halus
- Bawang goreng

Cara Membuat:
1. Rebus santan dengan garam dan daun pandan lalu dinginkan. Buang daun pandannya.
2. Tuang santan ke dalam tepung beras sedikit demi sedikit hingga terbentuk larutan yang licin.
3. Tuang larutan ke dalam loyang 22×22 yang telah diolesi minyak goreng tipis-tipis
4. Kukus hingga matang.
5. Beri bahan taburan dan kukus lagi sebentar saja agar taburan menempel.
6. Angkat dan potong-potong bentuk belah ketupat.
7. Lebih sedap dihidangkan hangat.

Catatan:
Jumlah tepung beras dan santannya tergantung jenis tepung berasnya. Seperti juga beras, jumlah air untuk menanaknya berbeda-beda antara satu jenis beras dengan lainnya. Sebaiknya dicoba dulu mengukusnya dalam porsi kecil. Kalau kurang keras bisa ditambahkan tepung sedikit demi sedikit. Bila terlalu keras, bisa ditambahkan santan.

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]

Banyak di Baca

Blog Archive