Home » » Berlibur di Pantai Pastikan Air Aman

Berlibur di Pantai Pastikan Air Aman

Berlibur di Pantai Pastikan Air Aman
Liputan6.com, London :
Tidak sedikit orang yang memilih pantai sebagai tempat rekreasi atau sekadar menenangkan perasaan. Suasana dengan suara ombak dan hangatnya pasir membuat pikiran dan hati tenang.
Namun berbeda jika pantai sudah terkontaminasi bakteri maka bukan ketenangan yang didapat, melainkan memperburuk kesehatan. Tingginya tingkat polusi dan air hujan menjadi penyebab air pantai terkontaminasi bakteri seperti dilansir Womenshealthmag, Minggu (7/7/2013).
"Air hujan adalah sumber terbesar yang mengontaminasi air pantai," ujar NRDC senior water attorney, Jon Devine.

Menurutnya ketika badai besar tidak semua air hujan terserap ke dalam tanah yang mengakibatkan penguapan terjadi kembali dan jatuh ke aliran sungai. Saat air mengalir menuju lautan bakteri dari sampah yang menjijikan, minyak, lemak, dan satwa liar sudah mencemarinya.
Terlebih jika pantai berdekatan dengan pabrik, pipa-pipa yang mengalirkan limbah membawa bakteri jahat ke dalam lautan. "Ketika air pantai yang sudah terkontaminasi tersebut memasuki sistem organ manusia melalu mulutnya (tidak sengaja tertelan) atau ada luka terbuka maka dapat menyebabkan flu perut, mata merah, disentri dan hepatitis dan bisa mengganggu ke arah yang lebih serius," kata Devine.
Dalam banyak kasus, jika pantai sudah diketahui terkontaminasi maka pihak berwenang setempat memberikan peringatan baik lisan dan tulisan. "Jika Anda melihat tanda peringatan tersebut sebaiknya benar-benar memperhatikan itu," ujar Devine.
"Kadang-kadang negara atau pejabat lokal tidak secara otomatis mengkonfirmasi bahwa air pantai tercemar, maka Anda sendiri yang harus peka dan teliti terhadap air pantai tersebut," jelasnya.
Devine pun mengatakan sebaiknya hindari berenang atau bermain-main di pantai saat curah hujan sedang tinggi. "Setidaknya biarkan selama 24 jam setelah hujan sedang dan 72 jam setelah hujan deras," katanya. (Mia/Mel)
Berlibur di Pantai Pastikan Air Aman
Liputan6.com, London :
Tidak sedikit orang yang memilih pantai sebagai tempat rekreasi atau sekadar menenangkan perasaan. Suasana dengan suara ombak dan hangatnya pasir membuat pikiran dan hati tenang.
Namun berbeda jika pantai sudah terkontaminasi bakteri maka bukan ketenangan yang didapat, melainkan memperburuk kesehatan. Tingginya tingkat polusi dan air hujan menjadi penyebab air pantai terkontaminasi bakteri seperti dilansir Womenshealthmag, Minggu (7/7/2013).
"Air hujan adalah sumber terbesar yang mengontaminasi air pantai," ujar NRDC senior water attorney, Jon Devine.

Menurutnya ketika badai besar tidak semua air hujan terserap ke dalam tanah yang mengakibatkan penguapan terjadi kembali dan jatuh ke aliran sungai. Saat air mengalir menuju lautan bakteri dari sampah yang menjijikan, minyak, lemak, dan satwa liar sudah mencemarinya.
Terlebih jika pantai berdekatan dengan pabrik, pipa-pipa yang mengalirkan limbah membawa bakteri jahat ke dalam lautan. "Ketika air pantai yang sudah terkontaminasi tersebut memasuki sistem organ manusia melalu mulutnya (tidak sengaja tertelan) atau ada luka terbuka maka dapat menyebabkan flu perut, mata merah, disentri dan hepatitis dan bisa mengganggu ke arah yang lebih serius," kata Devine.
Dalam banyak kasus, jika pantai sudah diketahui terkontaminasi maka pihak berwenang setempat memberikan peringatan baik lisan dan tulisan. "Jika Anda melihat tanda peringatan tersebut sebaiknya benar-benar memperhatikan itu," ujar Devine.
"Kadang-kadang negara atau pejabat lokal tidak secara otomatis mengkonfirmasi bahwa air pantai tercemar, maka Anda sendiri yang harus peka dan teliti terhadap air pantai tersebut," jelasnya.
Devine pun mengatakan sebaiknya hindari berenang atau bermain-main di pantai saat curah hujan sedang tinggi. "Setidaknya biarkan selama 24 jam setelah hujan sedang dan 72 jam setelah hujan deras," katanya. (Mia/Mel)
Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]

Banyak di Baca

Blog Archive